Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguat 1,53 Persen di Sesi I Perdagangan, IHSG Kembali ke Level 6.700

Kompas.com - 05/07/2022, 12:59 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/7/2022). Sejak pembukaan perdagangan, IHSG bergerak di zona hijau.

Melansir RTI, IHSG sesi I berada pada level 6.740,56 atau meningkat 101,39 poin (1,53 persen) dibandingkan pembukaan di level 6.639,17.

Sementara itu, terdapat 382 saham yang hijau, 154 saham merah dan 140 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 5,89 triliun dengan volume 11,9 miliar saham.

Baca juga: Konsultan Penyehatan Keuangan Wanaartha Life Mundur, Bagaimana Nasib Pencarian Investor?

Adapun top gainers ditempati oleh Nusantara Infrastructure (META) yang melesat 33,63 persen ke level Rp 151 per saham. Kemudian, Geoprima Solusi (GPSO) yang melonjak 13,51 persen ke posisi Rp 126 per saham. Astrindo Nusantara Infrastrukrur (BIPI) juga menguat 10,62 persen menjadi Rp 125 per saham.

Di sisi lain, top losers siang ini ditempati oleh Gaya Abadi Sempurna (SLIS) yang ambles 6,80 persen ke level Rp 192 per saham. Kemudian Damai Sejahtera Abadi (UFOE) juga terjun 6,67 persen ke posisi Rp 1.260 per saham. Dilanjutkan oleh Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) di level Rp 118 per saham atau melemah 6,35 persen.

Sementara itu, bursa Asia bergerak mixed dengan Nikkei dan Hang Seng Index tercatat mengalami penguatan, masing-masing sebesar 1,03 persen dan 0,23 persen. Sementara itu, Shanghai Composite Index dan Straits Times Index melemah masing-masing sebesar 0,5 persen dan 0,6 persen.

Baca juga: Sandiaga Uno: Tiket Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Baru Wacana

Rupiah masih melemah

Berbeda dengan IHSG, nilai tukar rupiah di pasar spot masih melanjutkan pelemahan. Bahkan, kurs rupiah semakin dekati level Rp 15.000 per dollar AS.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 12.20 WIB, mata uang garuda berada di level Rp 14.987,5 per dollar AS. Nilai tersebut turun 0,11 persen dari posisi pembukaan perdagangan.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan rupiah bersama dengan mata uang tetangga, seperti ringgit Malaysia dan baht Thailand masih melemah terhadap dollar AS karena kekhawatiran disparitas suku bunga.

"Bank sentral Thailand dan Indonesia belum menaikkan suku bunga, sementara bank sentral Malaysia hanya menaikkan 25 bps pada 2022," ucap Josua.

Baca juga: Vaksin Booster Jadi Syarat Perjalanan dan Kegiatan Masyarakat, Ini Penjelasan Luhut

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com