Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Berencana Tambah Dana Bansos, Kemenkeu: Belum Ada Arahan Jelas

Kompas.com - 14/07/2022, 18:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan berencana menaikkan nominal bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat tidak mampu. Penambahan nominal bansos ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat.

Menurutnya dana tambahan bansos nantinya akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan bansos di Pasar Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).

Terkait rencana penambahan dana bansos tersebut, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Made Arya Wijaya mengatakan hingga saat ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum mendapatkan arahan jelas terkait bansos jenis apa yang akan dilakukan penambahan.

"Sementara belum ada arahan yang jelas, apakah tambahan bansos yang dimaksud terhadap program bansos yang sudah ada saat ini atau berupa program bansos yang baru," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (14/7/2020).

Baca juga: Sri Mulyani: 60 Persen Bansos PKH Diterima Petani

Presiden Joko Widodo saat menyerahkan bantuan sosial kepada pedagang dan masyarakat di Pasar Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).Dok. Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo saat menyerahkan bantuan sosial kepada pedagang dan masyarakat di Pasar Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).

Lebih lanjut, Made mengatakan mengenai sumber pendanaan yang akan digunakan untuk penambahan bansos tersebut, saat ini juga belum dapat dipastikan. Hal itu karena belum diketahui hitungan pasti besaran dana yang dibutuhkan untuk penambahan bansos.

"Sumber pendanaan juga belum disebutkan, apakah akan menggunakan tambahan penerimaan atau optimalisasi anggaran kementerian/lembaga, atau dana cadangan," jelas dia.

"Karena kami belum tahu secara pasti berapa besar tambahan bansos yang akan diberikan," tambah Made.

Baca juga: Anggaran Bansos APBN 2022 Naik Rp 18,6 Triliun, Totalnya Jadi Rp 431,5 Triliun

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, penambahan bansos akan dilakukan jika ada kelebihan dalam APBN. Ia pun belum mengungkapkan secara rinci berapa tambahan besaran bansos yang akan diterima masyarakat.

"Kalau ada kelebihan di APBN dari pajak, PNBP, pungutan ekspor, akan diarahkan untuk masyarakat yang di bawah agar diperkuat daya belinya, sehingga bisa nanti akan ada tambahan-tambahan untuk mereka," ujar Jokowi.

Adapun saat ini terdapat beberapa program bansos yang diberikan pemerintah yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako, Kartu Prakerja, BLT Dana Desa, BLT Minyak Goreng, BLT UMKM, dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Baca juga: Jokowi Janji Naikkan Besaran Bansos jika Ada Kelebihan APBN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com