Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Mi Instan Diprediksi Naik 3 Kali Lipat, Ini Tanggapan Pekerja dan Mahasiswa

Kompas.com - 10/08/2022, 12:47 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memprediksi harga mi instan naik 3 kali lipat lantaran kenaikan harga gandum dunia. Hal itu lantas menuai tanggapan yang beragam dari pekerja dan mahasiswa.

Pratiwi, salah satu pegawai swasta di Jakarta Selatan mengatakan, kenaikan harga mi instan tiga kali lipat akan sangat berpengaruh pada pos pengeluaran untuk makan.

"Kaget sih tahu bakal naik tiga kali lipat, karena kan selama ini mi instan jadi alternatif makan saat tidak punya uang," ujarnya kepada Kompas.com Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Mentan Peringatkan Harga Mi Instan Melejit, Sarankan Makan Singkong

Ia mengatakan bila harga mi instan naik jadi Rp 7.500 per bungkus, maka harganya akan beda tipis dengan harga makanan di Warung Tegal (Warteg).

"Esensi mi instan sebagai makanan di saat kantong tipis jadi hilang," kata dia.

Pandu, Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Sleman mengatakan bila harga mi instan naik naik 3 kali lipat, maka bakal mengubah banyak kebiasaan makannya.

Pasalnya selisih harga mi instan yang tadinya bisa dibelikan makanan tambahan lain seperti telur ayam, jadi tidak cukup lagi.

"Kan selisihnya itu misalnya Rp 2.000 bisa buat lainnya, misalnya bayar parkir saat beli instan," kata dia.

Baca juga: Harga Mi Instan Diprediksi Naik 3 Kali Lipat, Sandiaga Uno: Pelaku Usaha Kuliner Harus Bersiap


Sementara itu, Abram yang juga mahasiswa Universitas Sanata Dharma menilai naiknya harga mi instan tidak terlalu berpengaruh kepada dirinya.

"Saya sebenarnya jarang makan mi instan, tapi rasanya untuk yang sering makan mi instan bisa mencari alternatif makanan murah yang lain," kata dia.

Sebagai gambaran, harga mi instan diprediksi naik akibat imbas dari perang Rusia-Ukraina yang berkelanjutan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan harga mi instan naik tiga kali lipat karena naiknya harga gandum. Ia bilang saat ini terdapat kurang lebih 180 juta ton gandum di Ukraina tidak bisa keluar negara.

Sementara Indonesia menjadi salah satu negara yang bergantung pada impor gandum.

"Jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," ujar Mentan dalam webinar Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis Pangan Global, Senin (8/8/2022).

Baca juga: Wings Food Bantah Penolakan Mi Instan di Taiwan Akibat Kandungan Residu Pestisida

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com