Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Ancaman Resesi Global, Wakil Ketua MPR: RI Termasuk Negara yang Fundamental Perekonomiannya Kuat

Kompas.com - 16/08/2022, 21:15 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi fundamental perekonomian Indonesia dinilai masih terjaga, di tengah ancaman resesi global yang semakin nyata.

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, baiknya kondisi fundamental perekonomian Indonesia tercermin dari tingkat inflasi nasional yang berada pada kisaran, 4,9 persen, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi regional negara-negara ASEAN yang berkisar 7 persen.

"Apresiasi terhadap masyarakat dan pemerintah yang sejauh ini mampu menghadapi dampak krisis global dengan baik, sehingga kita saat ini termasuk negara yang memiliki fundamental ekonomi yang relatif kuat," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, menanggapi pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR, Selasa (16/8/2022).

Baca juga: Pemerintah Targetkan Angka Kemiskinan Ekstrem 0 Persen pada 2024

Meskipun demikian, Ia sependapat dengan pemerintah, masyarakat perlu untuk meningkatkan kewaspadaan, dalam menghadapi ancaman dampak krisis global.

Menurutnya, penguatan peran serta masyarakat dalam menghadapi beragam dampak krisis global sangat diperlukan, melihat kompleksnya masalah yang dihadapi.

Sebagaimana diketahui, ancaman resesi global masih nyata, menyusul konflik Rusia-Ukraina yang tidak berkesudahan sehingga menyebabkan lonjakan inflasi, disertai normalisasi moneter yang agresif.

"Sejumlah potensi yang dimiliki bangsa ini, seperti sumber daya alam, bonus demografi dan tingkat kepercayaan dunia Internasional yang tinggi terhadap Indonesia saat ini, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya secara bijak," tutur Lestari.

Baca juga: Ketua DPR Sebut Belum Ada Usulan Kenaikan Harga BBM dari Pemerintah

Sebelumnya dalam Sidang Tahunan MPR RI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, Indonesia tetap perlu waspada dan berhati-hati, meski fundamental ekonomi nasional dalam kondisi yang baik.

Ia mengatakan, dunia sedang menghadapi tantangan yang sangat berat, tak terkecuali Indonesia. Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit seiring dengan pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya pulih.

Namun, dampak krisis kesehatan yang belum berakhir itu, diperparah dengan munculnya perang di Ukraina, sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan menjadi tidak terhindarkan lagi.

Jokowi menyebut, 107 negara pun terdampak krisis, sebagian di antaranya bahkan diperkirakan jatuh bangkrut. Selain itu, 553 juta jiwa penduduk di dunia terancam kemiskinan ekstrem, serta 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan.

"Namun, di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini," ucapnya.

Baca juga: Menko Perekonomian: Tantangan Hiperinflasi Rasanya Dapat Kita Tangani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com