Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakpastian Global Tidak Buat Warren Buffett Berhenti Borong Saham-saham Ini

Kompas.com - 17/08/2022, 07:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Kondisi perekonomian global yang tidak menentu membuat banyak investor cenderung mengambil langkah wait and see, dan tidak menambah kepemilikan aset berisiko tinggi dalam jumlah besar. Namun, hal ini tidak dilakukan oleh investor kawakan, Warren Buffett.

Dilansir dari CNN, Rabu (17/8/2022), Warren Buffett melalui Berkshire Hathaway masih memborong sejumlah saham perusahaan, pada kuartal II-2022.

Tercatat pada periode April-Juni kemarin, Berkshire Hathaway melakukan pembelian saham bersih senilai 3,8 miliar dollar AS.

Baca juga: Ingin Kaya seperti Warren Buffet? Belajar Ini

Berdasarkan laporan keuangan perusahaam, Berkshire menambah kepimilikan saham raksasa teknologi, Apple, sebesar 3,9 juta saham.

Selain itu, perusahaan juga memborong 21 juta saham perusahaan lembaga keuangan berbasis di Detroit, Ally Financial. 

Serta, menambah kepemilikan saham Chevron sebanyak 2,3 juta lembar saham.

Dengan adanya penambahan tersebut, mengacu kepada data Refinitiv, saat ini Apple menjadi perusahaan dengan jumlah kepemilikan terbesar Berkshire Hathaway. Kemudian juga terdapat Bank of America, Coca-Cola,, Chevron, dan American Express.

Baca juga: Warren Buffet Menjadi Miliarder yang Paling Dermawan Versi Forbes

Di sisi lain, Berkshire juga melakukan pengurangan kepemilikan saham sejumlah perusahaan.

Laporan keuangan perusahaan menunjukan, Berkshire mengurangi kepemilikan saham Kroger, General Motors, dan US Bancorp, serta menjual habis kepemilikan saham di Verizon dan Royalty Pharma.

"Wall Street dapat menghasilkan uang, dengan satu atau lain cara," ujar Buffett dalam pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway beberapa waktu lalu.

Langkah Buffett untuk memborong saham sejumlah perusahaan dinilai sebagai optimisme terhadap pasar saham AS saat ini.

Meskipun kondisi perekonomian global masih tidak stabil, sinyal positif mulai terlihat dari aksi Buffett itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com