Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Tertekan, Dekati Rp 14.900 Per Dollar AS

Kompas.com - 23/08/2022, 11:42 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi perdagangan Selasa (23/8/2022) pagi hari kembali melemah. Pelemahan ini mengekor sejumlah mata uang negara Asia lain.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 14.900,5 per dollar AS, melemah dibanding level penutupan sebelumnya sebesar Rp 14.891,5 per dollar AS.

Terpantau nilai tukar rupiah terus bergerak di zona negatif, di mana sampai dengan pukul 11.00 nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada pada posisi Rp 14.898,5 dollar AS, melemah 7 poin atau 0,05 persen.

Baca juga: Mengekor Mata Uang Asia Lain, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Terkoreksi 0,36 Persen

Sikap hawkish bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), terkait kebijakan moneter masih mendongkrak indeks dollar AS terhadap banyak mata uang, termasuk rupiah.

"Indeks dollar AS naik lebih dari 2 persen minggu lalu, reli mingguan terbaik sejak April 2020, didorong serangkaian pejabat Fed yang menekankan, kenaikkan suku bunga yang lebih besar diperlukan," ujar Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam risetnya, dikutip Selasa.

Dari dalam negeri, pasar masih mencermati wacana kenaikkan harga BBM subsidi, Pertalite dan Solar, yang dipastikan berdampak terhadap laju inflasi Tanah Air.

Baca juga: Pasar Masih Khawatir, Nilai Tukar Rupiah Kembali Ditutup Melemah

Sejumlah ekonom dan analis memproyeksi, apabila wacana kenaikkan harga Pertalite dan Solar terealisasi, tingkat inflasi dapat menembus 7 persen secara tahunan (year on year/yoy), mengingat lonjakan harga komoditas volatile foods masih berlanjut.

"Saat inflasi semakin meninggi, maka nilai tukar mata uang semakin tergerus, rupiah pun tertekan," ucap Ibrahim.

Bukan hanya terhadap rupiah, indeks dollar AS pada hari ini terpantau kembali menguat terhadap sebagian besar mata uang lain di kawasan Asia, mulai dari dollar Taiwan, won Korea Selatan, yuan China, baht Thailand, rupee India, hingga ringgit Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com