Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kunjungi Asahan, Wamentan Harvick Ingatkan Pentingnya Hilirisasi melalui BUMD

Kompas.com - 17/09/2022, 13:12 WIB
Dwi NH,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengingatkan pentingnya hilirisasi produk pertanian melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Menurutnya, melakukan hilirisasi pertanian hingga menjadi "produk meja" atau siap pakai akan memberikan nilai tambah bagi petani di daerah.

Untuk mewujudkannya, Harvick meminta pemerintah daerah (pemda) mendorong masyarakat memanfaatkan dan membentuk BUMD dengan core business atau bisnis inti pertanian dan pangan.

Hal tersebut ia sampaikan usai menghadiri kegiatan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Pembekalan Kelompok Tani (Poktan) dan Kelompok Peternak di Pendopo Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Asahan, Jalan Lintas Sumatera, Kisaran, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (16/9/2022).

“Perkembangan sektor pertanian di Sumut saya lihat cukup baik. Ya, kami harus optimistis meski informasinya mungkin belum sampai ke beberapa kabupaten atau kota. Makanya, kami genjot terus agar hilirisasi ini berjalan dengan baik,” ujar Harvick dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Sabtu (17/9/2022).

 Baca juga: Wapres Dorong Pengusaha Lakukan Hilirisasi agar Indonesia Bisa Ekspor Barang Jadi

Untuk mengawalinya, lanjut dia, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui pemda berupaya memanfaatkan BUMD. Sebab, cukup sulit mencapai hal ini tanpa mengimbau dan mengedukasi masyarakat.

Melalui BUMD, Harvick optimistis, investor bisa masuk tanpa terlalu khawatir dengan regulasi yang ada.

Sebab, kerja sama tersebut dilakukan tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) dengan banyak ketentuan yang harus dipenuhi.

“Kalau sifatnya business to business (B2B) dengan BUMD. Insya Allah bisa lebih cepat. Bukan memangkas atau mau menyalahi aturan, tapi kami mau sesuaikan agar lebih cepat, karena sayang. Saat ini pertumbuhan ekonomi kita cepat,” jelas Harvick.

Dengan demikian, lanjut dia, apa yang diharapkan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menjamin proses produksi pertanian sampai ke produk jadi di hilir dapat terwujud.

 Baca juga: Luncurkan Taksi Alsintan, Presiden Jokowi Berharap Produksi Pertanian Meningkat

Menurutnya, keberadaan one company for one local government atau satu perusahaan untuk satu pemda juga penting untuk mengatasi persoalan harga yang turun saat produksi meningkat.

Selain itu, Harvick juga mengingatkan pemerintah untuk dapat mendampingi dan mendorong para petani agar dapat mempertahankan lahan pertaniannya.

“Ini juga penting, bagaimana agar petani bisa mempertahankan lahan pertaniannya,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Harvick juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut yang agresif dalam meningkatkan ekonomi melalui peningkatan komoditas pertanian.

“Pemprov Sumut, hingga kabupaten dan kotanya saya lihat cukup agresif sekali. Bahkan, tempat kami di Kementan banyak sekali beberapa kepala daerahnya yang datang minta kerja sama dengan pusat,” katanya.

 Baca juga: Mentan SYL Dorong Petani Beradaptasi dengan Tantangan Alam

Halaman:


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com