Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut PLN: Transisi ke Energi Domestik Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi hingga 7 Persen

Kompas.com - 12/10/2022, 05:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan, melalui transisi energi dari impor ke domestik bisa mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen.

“Jika kita ubah semua menjadi energi berbasis domestik, maka pertumbuhan ekonomi bukan 5,1 persen atau 5,2 persen, tapi 7 persen,” ungkap Darmawan di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Darmawan mengatakan, peralihan transportasi dari kendaraan berbahan BBM ke kendaraan listrik juga bisa mendorong penurunan emisi.

Saat ini, produksi minyak domestik adalah 660.000 barrel per hari, dan di tahun 2030 diperkirakan akan turun menjadi 450.000 barrel per hari.

Darmawan, mengungkapkan dengan impor bahan bakar Rp 300 triliun hingga Rp 400 triliun bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Bos PLN: 5 Giga Watt PLTU Akan Dipensiunkan Sebelum Tahun 2030

 

Listrik domestik, batu bara domestik, gas domestik dan EBT

Untuk itu, Darmawan mendorong transisi energi dari yang impor menjadi domestik.

“Listrik domestik, batu bara domestik, dan gas domestik semuanya dari domestik. Kemudian kita dorong Energi Baru Terbarukan (EBT), dari energi mahal ke energi murah, dari emisi tinggi ke emisi rendah, tentunya ini kesempatan baik,” lanjut dia.

Darmawan mengungkapkan, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) domestik adalah 1,5 juta barrel per hari dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen per tahun, di tahun 2030 konsumsi BBM bisa naik menjadi 2 juta barrel per hari.

“Artinya impor minyak kita akan mendekati Rp 400 triliun. Dengan impor Rp 150 triliun itu menurunkan pertumbuhan ekonomi kita, 1 persen, dan impor Rp 300 triliun menurunakan pertumbuhan ekonomi 2 persen,” lanjut dia.

Baca juga: Putuskan Pakai Mobil Listrik untuk Bekegiatan, Bos PLN: Lebih Hemat

Transformasi kendaraan BBM ke listrik

Darmawan menambahkan, dengan transformasi dari kendaraan berbasis BBM ke listrik, maka akan mendorong penurunan emisi hingga 50 persen. Ini juga sekaligus mendorong zero carbon di tahun 2060.

“Kalau transformasi dari kendaraan berbasis BBM ke listrik, emisinya bisa berkurang hingga 50 persen, dan akan bergeser menjadi nol pada tahun 2060,” tegas Darmawan.

Baca juga: PLN Kelebihan Pasokan Listrik, ESDM: Disyukuri Saja daripada Kekurangan Energi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com