Awali Pekan, IHSG Pagi Lanjutkan Kenaikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan Senin (24/10/2022) hari ini dibuka menguat. Ini selaras dengan mayoritas emiten yang bergerak di zona hijau.

Melansir data RTI, IHSG dibuka menguat 18,74 poin atau 0,27 ke posisi 7.036,51. Penguatan terus berlanjut dalam 37 menit pertama perdagangan. Pukul 09.37 WIB IHSG menguat 43,93 poin atau 0,63 persen ke 7.061,70.

Statistik mencatat, 335 saham melaju di zona hijau, 152 saham melemah, dan 156 lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 2,51 triliun dengan volume 6,41 miliar saham.

Tercatat seluruh indeks sektoral menguat, di mana sektor transportasi dan logistik mencatatkan kenaikan paling tinggi yakni 1,35 persen, diikuti sektor keuangan sebesar 1,01 persen, dan sektor industri menguat 0,91 persen.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjutkan Reli?

Sementara itu, bursa saham regional Asia terpantau bergerak variatif, di mana indeks Nikkei menguat 0,56 persen, Hang Seng Hong Kong anjlok 4,36 persen, dan Shanghai Komposit terkoreksi 0,73 persen.

Sebelumnya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG berpotensi menguat pada sesi perdagangan hari ini. Indeks saham diprediksi bergerak pada rentang support-resistance 6.921-7/075.

Menurut dia, keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mengkerek suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) pada pekan lalu masih akan menjadi sentimen positif bagi IHSG. Tingkat suku bunga acuan yang lebih tinggi diproyeksi mampu menjaga laju inflasi, sekaligus menstabilkan nilai tukar rupiah yang tengah tertekan.

Selain itu, musim rilis kinerja emiten untuk periode kuartal III-2022 sudah dimulai. Ini juga menjadi angin segar bagi IHSG untuk beberapa waktu mendatang.

"Ditambah dengan capital inflow yang terlihat masih terus berlangsung sehingga secara tahun kalender capital inflow masih tercatat terus bertumbuh ke dalam pasar modal Indonesia, hari ini IHSG berpotensi menguat," ucap William.

Baca juga: Cara Investasi Saham bagi Pemula dan Beberapa Tipsnya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.