Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Menanti Keputusan The Fed, Nilai Tukar Rupiah Kembali Tertekan

Kompas.com - 31/10/2022, 11:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi perdagangan Senin (31/10/2022) dibuka melemah. Ini selaras dengan naiknya indeks dollar AS, jelang pengumuman hasil rapat kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.569 per dollar AS, terdepresiasi dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.554 per dollar AS.

Koreksi terus berlanjut pada awal sesi perdagangan. Terpantau sampai dengan pukul 10.15 WIB, nilai tukar rupiah melemah 0,24 persen ke Rp 15.592 per dollar AS.

Baca juga: Pendataan Penerima BSU Perlu Diperbaiki, Pemerintah Harus Jemput Bola

Depresiasi nilai tukar rupiah selaras dengan naiknya indeks dollar AS. Data Investing menunjukkan, indeks mata uang Negeri Paman Sam pada sesi perdagangan pagi hari menguat pada kisaran 110.

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah berpeluang mengalami tekanan hari ini terhadap dollar AS, sebab pasar mengantisipasi hasil rapat kebijakan moneter The Fed yang akan dirilis Kamis pekan ini.

"Bank Sentral AS diekspektasikan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin menjadi 4 persen pada rapat kali ini," katanya kepada Kompas.com, Senin.

"Dan pelaku pasar juga menantikan indikasi kelanjutan kebijakan pengetatan moneter agresif the Fed melalui pernyataan yang dirilis," tambah dia.

Baca juga: Cek Tarif Parkir Inap dan Harian di Bandara Soekarno-Hatta 2022


Lebih lanjut ia bilang, dari dalam negeri, data inflasi Indonesia yang akan dirilis besok juga bisa menjadi bahan pertimbangan pelaku pasar. Data diekspektasikan menunjukkan inflasi tahunan (year on year/yoy) di bulan Oktober naik 6 persen, menurut rilis kalender ekonomi dari tradingeconomics.com.

"Inflasi yang terus naik bisa menggerus pertumbuhan ekonomi dan ini bisa memberikan tekanan ke nilai tukar rupiah," ujarnya.

Di sisi lain, penutupan positif indeks saham AS sedikit banyak bisa memunculkan sentimen positif di pasar Asia pagi ini terhadap aset berisiko, dan ini bisa membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah.

"Potensi pelemahan ke arah 15.600, dengan potensi suppor di kisaran 15.520," ucap Ariston.

Baca juga: Cek Tarif Parkir Inap dan Harian di Bandara Soekarno-Hatta 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com