Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarin Ditutup Menguat, Bagaimana Proyeksi Pergerakan IHSG Hari Ini?

Kompas.com - 04/11/2022, 07:15 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,26 persen ke posisi 7.034,57 pada sesi perdagangan Kamis (3/11/2022) kemarin. Apresiasi terjadi meskipun bursa saham Amerika Serikat (AS) dan bursa saham regional Asia ditutup melemah.

Kenaikan IHSG didorong oleh sentimen musim rilis kinerja emiten periode kuartal III-2022. Di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu, sebagian emiten masih mengumumkan kinerja keuangan yang positif, ditunjukan dengan pertumbuhan laba bersih perusahaan.

"Pergerakan cenderung terbatas karena tekanan bursa saham global setelah kenaikan suku bunga The Fed," kata Analis Artha Sekuritas, Dennies Christopher, dalam risetnya, Kamis.

Baca juga: Beda Arah dengan Bursa Asia, IHSG Ditutup Menguat

Adapun untuk sesi perdagangan Jumat (4/11/2022) hari ini, IHSG diproyeksi melemah. Indeks saham nasional diprediksi bergerak pada rentang support-resistance 6.980-7.068 dan secara lebih luas 6.927-7.103.

Secara teknikal, Ia bilang, candlestick membentuk lower high dan lower low mengindikasikan potensi pelemahan namun dengan rentang yang cukup terbatas dengan support terdekat pada MA5 dan MA20.

"Pergerakan masih akan ditopang musim rilis kinerja kuartal III-2022 serta rencana pembagian dividen interim beberapa emiten," ujarnya.

Baca juga: Ditopang Sektor Energi, IHSG Parkir di Zona Hijau

Senada, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG berpotensi tertekan pada sesi perdagangan hari ini. Indeks saham diproyeksi bergerak pada rentang 6.954-7.172.

Ia bilang, pada akhir pekan pertama di bulan ke-11 tahun 2022, IHSG masih terlihat betah berada dalam rentang konsolidasi. Pola sideways dengan potensi tekanan yang masih terlihat besar saat ini ditopang oleh laporan kinerja emiten.

"Yang diharapkan dapat memberikan sentimen positif sehingga dapat menopang pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi tertekan," ucapnya.

Baca juga: Melihat Prospek IHSG Hari Ini Setelah The Fed Kerek Suku Bunga Acuan ke Level Tertinggi sejak 2008

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com