Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Perusahaan Ini Bakal Bangun Fasilitas Produksi Hidrogen dan Amonia Hijau di RI

Kompas.com - 17/11/2022, 17:31 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang PLTS Quantum Power Asia dan ib vogt yang tergabung dalam Proyek Anantara Energi menyepakati pembangunan PLTS di Indonesia yang akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Karimun, Kepulauan Riau.

Penandatanganan kerja sama ini menindaklanjuti capaian Forum G20 yang baru saja usai dihelat, terkait langkah strategis transisi energi global menuju pemanfaatan energi bersih dan berkelanjutan.

Direktur Anantara Energi Simon G. Bell mengatakan, penandatanganan MOU (Memorandum of Understanding) dengan Countrywide Hydrogen untuk mengkaji pembangunan fasilitas pembangunan hidrogen hijau di KEK Karimun.

Baca juga: BI Kembali Kerek Suku Bunga, Rupiah Masih Lesu

“Fasilitas produksi ini akan menjadi bagian dari Mega Proyek PLTS yang tengah dikembangkan ib vogt dan Quantum Power Asia dan telah memperoleh komitmen pendanaan dari lembaga keuangan hingga 6 miliar dollar AS,” kata Simon dalam siaran pers, Kamis (17/11/2022).

Simon mengungkapkan, untuk menyiapkan studi konsep pembangunan fasilitas produksi hidrogen ini, Anantara Energi bekerja sama dengan perusahaan Australia, Countrywide Hydrogen.

Countrywide Hydrogen adalah perusahaan global terkemuka yang berinvetasi di bidang energi terbarukan dan terdaftar pada Bursa Efek Autralia dengan kode ASX-Listed ReNu Energy Limited.

“Kami menyepakati kerja sama dengan Countrywide Hydrogen untuk melaksanakan dan mendanai studi konsep yang akan mencakup studi kelayakan tekno komersial yang tengah dilakukan untuk menyiapkan fasilitas produksi hidrogen dan amonia hijau di Indonesia,” kata Simon.

Baca juga: Proyek Hunian Pekerja Konstruksi IKN Nusantara Rampung 2023


Setelah memperoleh hasil positif dari studi kelayakan dan studi konsep untuk fasilitas pembangunan hidrogen hijau, Anantara akan membangun, mendanai dan mengoperasikan 100 MWp Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang akan menyediakan kebutuhan energi bersih secara domestik dan menyediakan investasi yang lebih besar untuk pembangunan fasilitas produksi yang terus meningkat di KEK Karimun.

Simon mengatakan, fasilitas produksi hidrogen dan amonia hijau ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan energi bersih di Indonesia, tapi juga negara-negara lainnya di kawasan Asia dan potensi pasar di kawasan Eropa, setelah mencukupi kebutuhan energi bersih secara domestik di Indonesia.

Managing Director Countrywide Hydrogen Geoffrey Drucker mengatakan, studi konsep dan studi kelayakan akan secara efektif memungkinkan produksi mencapai 1.650 ton hidrogen per tahun di KEK Karimun dan mencakup investasi langsung mencapai 50 miliar dollar AS, serta investasi tidak langsung di bidang infrastruktur dan industri rantai pasok lainnya.

Baca juga: Stok Bulog Kritis, Buwas Sarankan Jokowi Segera Impor Beras

“Setelah hasil positif dari studi konsep dan studi kelayakan ini dicapai, maka diharapkan fasilitas produksi ini akan selesai dibangun pada tahun 2024 dan memulai produksinya di awal tahun 2025,” jelas Geoffrey.

Geoffrey juga mengatakan, hidrogen dan amonia akan memainkan peran penting dalam mencapai target nol emisi karbon untuk masa depan energi bersih di Indonesia dan Asia, menciptakan generasi pembangkit listrik tanpa emisi, transportasi untuk pertambangan dan proses industri lainnya.

“Kami berencana untuk memenuhi kebutuhan pasar yang kompetitif, dan pembangunan fasilitas produksi ini akan secara terus menerus diperluas untuk menjangkau pasar yang lebih besar di Asia Tenggara melalui skema ekspor energi yang disepakati,” lanjut Geoffrey.

Baca juga: Tiga Bandara AP II Layani 29 Penerbangan Kenegaraan Selama KTT G20

Anantara Energi saat ini telah menyiapkan lebih dari 600 hektar area untuk pembangunan Mega Proyek PLTS dan sedang berproses untuk memperoleh izin, juga komitmen pendanaan untuk pembangunan 3.500 MWp PLTS dengan kapasitas penyimpanan energi mencapai hingga 12 GWh di Kepulauan Riau.

Proyek ini juga memiliki tujuan untuk menyediakan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan lokal sebelum mengekspor listrik ke Singapura melalui 400 kV kabel bawah laut. Sementara itu, Countrywide Hydrogen mengawali proyek produksi hidrogen terbarukan untuk mendukung pencapaian target nol emisi karbon dunia.

Saat ini Countrywide Hydrogen bermitra dengan berbagai proyek pengembangan energi bersih yang berlokasi di Autralia dan Amerika Utara.

Baca juga: Jangan Sampai Terjerat, Ini 9 Ciri-ciri Pinjol Ilegal yang Patut Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com