Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bitcoin Halving Day" Diproyeksi Bakal Pengaruhi Pasar Kripto ke Depan, Apa Itu?

Kompas.com - 10/12/2022, 15:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar aset kripto tengah berada dalam tren penurunan selama beberapa bulan terakhir. Meskipun demikian, pasar kripto dinilai berpotensi dengan adanya sentimen Bitcoin Halving Day.

CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, merupakan peristiwa empat tahun sekali, di mana hadiah para penambang Bitcoin akan dibagi dua setiap 210.000 blok yang terjadi sampai mencapai batas maksimum kapasitas bitcoin, yaitu 21 juta.

Menurutnya, fenomena itu akan menjadi sentimen positif tersendiri bagi pasar kripto. Harga kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu berpotensi meningkat, seiring dengan semakin sulitnya penambangan ke depannya.

Baca juga: Apa Beda Rupiah Digital dengan Uang Tunai dan Uang Kripto?

"Saat ini, sudah ada sekitar 91 persen Bitcoin yang tersebar di seluruh dunia dengan total sekitar 19 juta keping. Adanya halving untuk mengurangi kecepatan penambahan bitcoin baru dan agar BTC yang beredar tetap terjaga sehingga terhindar dari inflasi," kata dia, dalam keterangannya, Jumat (9/12/2022).

"Semakin sulit Bitcoin didapatkan, maka semakin mahal juga harga bitcoin nantinya," tambahnya.

Baca juga: Modus Pig Butchering Sampai ke Indonesia, Satgas Waspada Investasi: Hati-hati Chat Medsos Ajak Investasi Kripto

 


Selain memengaruhi harga, Oscar bilang, Bitcoin Halving Day juga akan menambah jumlah penambang. Ini mengingat semakin sedikitnya jumlah Bitcoin yang bisa ditambang.

"Karena hadiah para penambang Bitcoin dibagi dua, maka di 2024 nanti saat Bitcoin Halving Day, hadiah untuk para miners akan dikurangi menjadi 3,125 BTC," kata Oscar.

Lebih lanjut Oscar mengungkapkan pasokan Bitcoin berpotensi habis pada 2040. Setelah Bitcoin habis dan tidak ada Bitcoin Halving Day, maka besar kemungkinan permintaan untuk bitcoin akan meningkat.

"Jadi, bagi para trader aset kripto yang hendak mengumpulkan portofolio bitcoin, mungkin bisa memulai untuk mencicil membeli di harga saat ini ketika pasar sedang bearish. Jangan lupa juga untuk terus mempelajari istilah istilah dalam perdagangan kripto agar ilmu kita mengenai investasi kripto semakin bertambah," ucap Oscar.

Baca juga: Kenali Kripto sebelum Memutuskan untuk Berinvestasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com