Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Transformasi UMKM Hijau, BI Susun Kajian Model Bisnis Pengembangan

Kompas.com - 12/12/2022, 13:41 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) terus mendorong UMKM untuk dapat mengimplementasikan prinsip keberlanjutan atau menjadi UMKM hijau.

UMKM yang mengadopsi praktik hijau dapat memperoleh manfaat dalam hal efisiensi biaya, peningkatan pendapatan, dan reputasi usaha yang lebih baik. Dengan begitu, UMKM bisa meningkatkan daya saingnya.

Namun demikian, UMKM yang menerapkan prinsip hijau membutuhkan ekosistem yang mendukung untuk menciptakan produk ramah lingkungan, baik dari sisi kebijakan atau regulasi, insentif, termasuk infrastruktur.

Baca juga: Turunkan Inflasi, BI Ajak Masyarakat Tanam Cabai di Pekarangan Rumah

Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P. Joewono mengatakan, BI menyusun kajian model bisnis pengembangan UMKM hijau. Selanjutnnya, pihaknya akan melaksanakan proyek percontohan dari pengembangan UMKM hijau, khususnya di sektor pertanian dan kerajinan.

“Implementasi dari UMKM hijau ini kami mengacu tetap pada tiga pilar kami yaitu korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan pembiayaan,” kata dia dalam Seminar Kajian Model Bisnis Pengembangan UMKM Hijau secara virtual, Senin (12/12/2022).

Ia menambahkan, pengembangan UMKM hijau merupakan salah satu implementasi dari kerangka kerja kebijakan ekonomi dan keuangan hijau BI.

Adapun, upaya dan proses transformasi hijau yang diterapkan BI mencakup sisi kebijakan maupun kelembagaan.

Dari sisi kebijakan, Doni bilang, BI mendorong terciptanya pembiayaan yang berwawasan lingkungan melalui penerbitan peraturan rasio loan to value (LTV) dan financing to value (FTV).

Baca juga: Usaha Besar dan UMKM Teken 7 Kontrak Senilai Rp 143,84 Miliar

"Kemudian, ada pula green ratio, dan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM)," imbuh dia.

Tak hanya itu, BI juga mengembangkan instrumen pasar uang hijau dan beberapa ketentuan makroprudesial yang masih dalam tahap kajian dan pembahasan.

Hal ini juga termasuk rencana menyiapkan kalkulator karbon dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait untuk memberikan insentif dan kemudahan bagi masyarakat, lembaga, hingga perusahaan dalam melakukan kalkulasi emisi karbon yang dihasilkan.

Sementara, dari sisi kelembagaan, BI berupaya untuk melanjutkan eformasi dari aspek tata kelola, manajemen risiko, strategis, serta performa dari indikator hijau.

Lebih lanjut, Doni berharap, kajian model bisnis pengembangan UMKM hijau dapat menjadi dasar dalam implementasi pengembangan UMKM hijau binaan BI.

"Kajian tersebut nantinya dapat menjadi rekomendasi dan referensi bagi kementerian atau lembaga, pemda, dan pemangku kebijakan dalam mengambil kebijakan dan implementasi dari program-program pengembangan UMKM hijau," pungkas dia.

Baca juga: Saham Teknologi Berguguran, IHSG Sesi I Ditutup Melemah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com