Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turunkan Inflasi, BI Ajak Masyarakat Tanam Cabai di Pekarangan Rumah

Kompas.com - 09/12/2022, 13:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pangan menyumbangkan sekitar 70 persen ke inflasi. Oleh karenanya, jika ingin menurunkan inflasi maka perlu menurunkan harga pangan terlebih dulu.

Deputi Gubernur BI Destry Damayanti mengatakan, menurunkan harga pangan akan menjadi mudah apabila setiap masyarakat menanam sendiri bahan pangan yang mudah ditanam di pekarangan rumah.

"Padahal kalau kita lihat masalah pangannya ini apa sih? Masalah pangannya cabai, bawang merah, telur itu makanan yang dari dulu kita makan sehari-hari. Tapi kok kita nggak belajar dari pengalaman itu? Kok kita masih terus menghadapi masalah di sini? Padahal kan ibaratnya di Indonesia tuh kita melempar biji saja langsung tumbuh," ujarnya saat acara GNPIP Wilayah Bali Nusra, Jumat (9/12/2022).

Baca juga: Menko Airlangga Proyeksi Inflasi Capai 5,5 Persen di Akhir 2022

Dia menceritakan, saat Indonesia sedang mengalami krisis cabai merah sehingga harga cabai menjadi naik, dia mencoba menanam cabai merah di pekarangan rumahnya.

Dia bilang, ternyata menanam cabai cukup mudah. Bahkan tanpa diberikan pupuk pun tanaman cabai tetap bisa tumbuh selama dirawat dengan baik.

Aksi menanam cabai sendiri ini tentu menghemat pengeluaran sehari-hari di kala harga cabai sedang naik, sekaligus mengurangi permintaan cabai di pasaran.

"Sejak kita tanam cabai di pekarangan, akhirnya paling tidak mengurangi permintaan cabai dari keluarga saya sendiri. Nah bayangkan kalau semua keluarga melakukan hal yang sama," jelasnya.

Baca juga: BI: Inflasi adalah Musuh Bersama

Namun, tentu saja penanaman bahan pangan yang dilakukan sendiri tetap harus dikendalikan secara tepat oleh pemerintah karena berpotensi merugikan para petani.

"Tapi tolong juga dipikirkan kalau semuanya nanam cabai, ini benar-benar harus ada perhitungan secara tepat. Nanti kalau semuanya menanam cabai, kemudian panen bersama-sama kan harganya akan turun, yang menderita nanti juga petani cabai," kata Destry.

Untuk itulah, dalam pengendalian inflasi ini dibutuhkan campur tangan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar dapat meracik kebijakan yang menguntungkan semua pihak.

Begitupun dengan lembaga seperti Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) yang bertugas menyeimbangkan pasokan pangan di pasar.

"Kami (BI) siap untuk bekerja sama dengan pemda, dengan lembaga terkait, dengan Kementerian Dalam Negeri, dan tentunya dengan masyarakat, kita bersama-sama all out untuk menyelesaikan masalah inflasi pangan ini," tuturnya.

Baca juga: Inflasi November Melambat, Pemerintah Sebut Berkat Pengendalian Harga Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com