BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Apa yang Harus Dilakukan Pelaku UMKM?

Kompas.com - 19/12/2022, 09:00 WIB
Rindu Pradipta Hestya,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi


KOMPAS.com -
Perkembangan ekonomi di Indonesia tidak hanya ditopang pelaku bisnis besar, tetapi juga oleh pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). Bahkan, sumbangsih sektor UMKM tergolong besar.

Sektor tersebut berkontribusi sebesar 61,97 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada 2020. Angka ini setara Rp 8.500 triliun. Selain itu, sektor UMKM juga berhasil menyerap 97 persen dari tenaga kerja di Indonesia.

Baca juga: Inovasi Jadi Kunci Produk UMKM Bertahan di Tengah Ekonomi Digital

Daya lenting sektor UMKM juga terbukti dengan berhasil bangkit dari pandemi Covid-19 pada 2020-2021. Berdasarkan Survei Aktivitas Bisnis UMKM yang dirilis oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Agustus 2022, indeks bisnis UMKM tumbuh menjadi 109,4 pada kuartal II 2022 dari 104,6 di kuartal I 2022.

Indeks bisnis yang melebihi angka 100 itu menunjukkan bahwa kondisi ekspansi UMKM berada di level optimistis.

Baca juga: Tahun 2023, Pemerintah Targetkan Kontribusi Ekspor Produk UMKM Tembus 17 Persen

Skor indeks bisnis UMKM ditopang oleh kenaikan sebagian besar komponen penyusun. Salah satunya, komponen rata-rata jual yang tercatat sebagai indeks tertinggi, yakni di atas 100.
Karena punya daya lenting, sektor UMKM pun dijadikan salah satu ujung tombak untuk membangkitkan perekonomian nasional.

Peran penting inovasi dan adaptasi

Meski demikian, pelaku UMKM juga perlu melakukan peningkatan dalam mengelola usaha agar bisa ikut andil dalam kebangkitan perekonomian nasional.

Beberapa keterampilan yang mesti ditingkatkan meliputi penentuan harga, pengelolaan arus kas, penentuan produk yang dijual, pemahaman terhadap pasar, penentuan standar operation procedure (SOP), hingga manajemen sumber daya manusia (SDM) atau karyawan.

Terkait SDM, kemampuan pelaku UMKM dalam mengatur karyawan dapat meningkatkan keterikatan terhadap usaha, sebagaimana dikutip dari Lattice.com, Rabu (26/5/2021). Dengan begitu, karyawan bisa memberikan kontribusi lebih besar dan ikut merasa bertanggung jawab dengan perkembangan usaha. Tidak sekadar datang, kerja, pulang, serta gajian.

Bagaimanapun, karyawan adalah lini terdepan dalam dunia usaha. Mereka yang paling tahu situasi di lapangan serta berhadapan langsung dengan konsumen. Koordinasi dengan karyawan sangat dibutuhkan agar usaha tidak sekadar ada.

Baca juga: Menteri Teten Sebut Evolusi UMKM Berperan Penting Menopang Ekonomi Nasional

Dengan manajemen yang baik, karyawan akan lebih aktif dalam memberikan ide dan berinovasi. Selain itu, karyawan juga akan lebih termotivasi dan memberikan citra positif yang berdampak pada keseluruhan proses usaha.

Manajemen karyawan yang dijalankan dengan optimal juga dapat membangun keterikatan mereka kepada usaha yang dijalankan pelaku UMKM. Mereka jadi mudah berinisiatif dan bisa berdiskusi dengan pemilik usaha, termasuk dalam menentukan strategi pemasaran agar usaha semakin besar.

Adapun strategi pemasaran merupakan hal penting dalam pengembangan usaha dengan model promosi produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen.

Baca juga: Pengertian Strategi Pemasaran dan Contoh-contohnya

Diberitakan Kompas.com, Jumat (4/11/2022), strategi pemasaran dirancang untuk mempromosikan barang atau jasa guna menghasilkan keuntungan.

Agar bisa mencapai tujuan tersebut, strategi pemasaran yang dibuat harus bisa menjangkau target konsumen yang dianggap prospektif dan mengubah mereka menjadi pelanggan tetap.

Setidaknya, ada 10 strategi pemasaran yang bisa diterapkan di era digital, yaitu memasang iklan berbayar, pemasaran transaksional, pemasaran media sosial, pemasaran konten, search engine optimization (SEO), earner media atau public relation, inbound marketing, telemarketing, program referral, dan pemasaran interaktif.

Untuk dapat menjalankan strategi pemasaran tersebut, pemilik UMKM dan karyawan memerlukan pembinaan atau arahan dari para ahli atau pelaku usaha yang berpengalaman.

Pembinaan tersebut diperlukan agar strategi pemasaran yang dijalankan lebih terarah serta dapat mengikuti perkembangan usaha saat ini, termasuk dalam hal digitalisasi pengelolaan usaha dan keuangan.

Salah satu kegiatan pembinaan yang dapat diikuti adalah Pesta Rakyat Simpedes (PRS) yang diadakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Baca juga: Sukses Gelar PRS 2022 di Kota Semarang, BRI Dukung Pelaku UMKM agar Makin Berdaya Saing

Sebagai informasi, PRS merupakan event tahunan yang bertujuan untuk memberdayakan pelaku UMKM. Kali ini, PRS akan dilaksanakan di Pura Mangkunegaran, Kota Solo, Jawa Tengah, mulai Sabtu (17/12/2022) hingga Minggu (18/12/2022). Mengangkat tema "Pede Memimpin Perubahan", PRS mengajak pelaku UMKM untuk percaya diri (pede) berinovasi dan berbisnis.

Pesta Rakyat Simpedes (PRS) 2022 di Kota Solo. (Dok. BRI)BRI Pesta Rakyat Simpedes (PRS) 2022 di Kota Solo. (Dok. BRI)

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, PRS diadakan demi meningkatkan literasi keuangan masyarakat, melakukan pemberdayaan UMKM, dan menumbuhkan para pelaku UMKM.

"Sebagai bentuk komitmen BRI dalam memajukan UMKM di Indonesia, kami akan terus berinovasi dalam layanan keuangan serta menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan mengikuti perkembangan zaman," kata Supari dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (15/12/2022).

Dalam penyelenggaraan PRS di Kota Solo, BRI mengadakan edukasi digitalisasi finansial kepada para pedagang dan pelaku UMKM. Segmen ini dimulai sejak Senin (12/12/2022) hingga Jumat (16/12/2022) di 5 titik pasar yang ada di Kota Solo, yaitu Pasar BTC, Pasar Gede Hardjonagoro, Pasar Klewer, Pasar Legi, dan Pasar Notoharjo.

Baca juga: BRI Lakukan Edukasi Digitalisasi Finansial, Pesta Rakyat Simpedes 2022 Siap Sambangi Kota Solo

"Tujuan kami memberikan edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku UMKM agar mereka dapat terbiasa dengan penggunaan keuangan digital yang mempermudah pengelolaan bisnis dan keuangan," ujar Supari.

PRS juga menghadirkan berbagai UMKM yang menawarkan produk menarik, mulai dari kuliner hingga kerajinan tangan.

Selain literasi keuangan untuk masyarakat dan pelaku UMKM, acara puncak PRS diisi dengan pertunjukan hiburan oleh sederet artis lokal. Adapun beberapa penyanyi yang akan tampil adalah Owaher Band, Tyok Satrio, Kangen Band, dan Gigi.

Seperti di kota-kota lain, PRS di Kota Solo juga mengusung enam pilar utama, yaitu Pasar, Pawai, Panggung, Panen, Pojok X'sis, dan Peduli. Setiap pilar menghadirkan segmen menarik yang dapat diikuti oleh pengunjung.

Baca juga: Komitmen Pemberdayaan, BRI Dorong Pelaku UMKM Go Digital Lewat Pesta Rakyat Simpedes

Pengunjung dapat mengikuti aneka games yang disediakan, cek kesehatan gratis, serta potong rambut dengan membayar Rp 1 saja. Selain itu, pengunjung juga berkesempatan untuk mendapatkan uang ratusan ribu rupiah serta motor Fazzio pada program Menara Keberuntungan.

Selama PRS, pengunjung akan diberikan literasi keuangan digital dengan memanfaatkan aplikasi BRImo. Untuk itu, pihak BRI menyediakan area registrasi untuk membantu aktivasi BRImo bagi pengunjung yang belum memiliki akun.

Aplikasi tersebut digunakan sebagai metode pembayaran tiket masuk dan transaksi di area PRS dengan cara melakukan scan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di aplikasi BRImo.

Selain datang secara langsung, PRS 2022 di Kota Solo juga dapat disaksikan di KompasTV. Informasi secara lengkap mengenai penyelenggaraan PRS 2022 dapat diakses melalui link berikut.

 


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com