Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Tuding Kemenko Perekonomian Dalang di Balik Perppu Cipta Kerja Berubah

Kompas.com - 03/01/2023, 20:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea menuding Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto sebagai dalang percepatan terbitnya Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Perppu Cipta Kerja).

Pasalnya, draf yang diusulkan oleh para Serikat Pekerja/Serikat Buruh sekitar 4 bulan yang lalu, seharusnya memasuki tahap final pembahasan pada pekan pertama awal Januari 2023 bersama dengan Kementerian Ketenagakerjaan.

"Saya berpikir, indikasinya ada di Kemenko Perekonomian yang Perppu ini berubah. Karena kalau saya tanya Kemenaker, mereka tidak tahu isi Perppu ini, kaget semua. Karena rencana kami, minggu pertama awal Januari itu ada pertemuan pembahasan finalisasi draf dari buruh. Belum pertemuan terlaksana, tiba-tiba drafnya nongol duluan," ucapnya di Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Baca juga: Perppu Cipta Kerja, antara Keyakinan Pemerintah dan Nasib Buruh

Andi Gani ini pun menyakini bahwa isi dari Perppu Cipta Kerja yang merupakan pengganti UU Cipta Kerja tersebut tidak diketahui secara detail isinya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya yakin betul, Presiden tidak mengetahui detail isi Perppunya, pasti. Mungkin Presiden hanya diberitahukan secara garis besarnya saja, tetapi tidak secara detail," kata dia.

Dirinya bilang, bila draf usulan dari para Serikat Pekerja/Serikat Buruh diserahkan kepada Lembaga Legislatif atau DPR RI, tentunya akan memakan waktu yang lama dari langkah revisi hingga pengesahannya. Sehingga draf tersebut langsung diserahkan kepada Kemenaker.

"Kalau kami menyerahkan draf ini kepada DPR yang sedang bertahun politik, kami sangat-sangat ragu ini tidak selesai. Karena di bulan Agustus, September sudah memasuki masa kampanye, ada reses. Jadi ada kekosongan hukum yang memang akan menjadi masalah buat kita semua," jelas Andi Gani.

Baca juga: Soal Perppu Cipta Kerja Atur Libur 1 Hari dan Hapus Cuti Panjang, Ini Kata Kemenaker

Andi Gani juga bilang tidak merasa kaget adanya Perppu tersebut karena telah dibahas oleh para buruh selama 4 bulan terakhir pada tahun 2022. Hanya saja, yang membuat para pekerja/buruh terkejut adalah isi dari Perppu Cipta Kerja yang tidak sesuai usulan mereka kepada pemerintah.

Maka dari itu, langkah yang akan diambil adalah bertemu dengan pejabat pemerintahan terkait seperti Menaker dan Menko Bidang Perekonomian, kemudian Presiden Jokowi.

Baca juga: KSPSI: Usulan Buruh di Perppu Cipta Kerja Banyak Tidak Diakomodir Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com