Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Masih Mahal, Mendag Zulhas: Impor Baru Masuk 70.000 Ton

Kompas.com - 12/01/2023, 18:39 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan harga beras di pasaran yang masih tinggi. Hal ini terjadi karena beras yang diimpor Bulog pada Desember tahun lalu, hingga kini yang turun ke pasar baru 70.000 ton.

"Kan yang datang masih 70.000 ton, itu artinya berasnya kurang. Makanya jangan protes kalau terus impor," kata Zulhas di Tangerang, Kamis (12/1/2023).

Zulhas mengatakan, keran impor beras akan dibuka hingga akhir Januari 2023. Hal ini mengingat pada periode Februari - Maret 2023, Indonesia akan memasuki musim panen.

"Kita kasih kesempatan sampai dengan Januari, berapa nanti yang masuk kita abisin untuk operasi pasar. Ini kita coba banjiri lagi, mudah-mudahan bisa turun (harga beras). Kan, Februari - Maret sudah panen, jadi impor Februari tidak lagi, Januari terakhir," tambah Zulhas.

Baca juga: Musnahkan 2.302 Ton Baja, Mendag: Harganya Separuh, tetapi Bangunan Bisa Roboh

Zulhas mengatakan, bagi ibu-ibu yang meninginkan harga Rp 9.450 per kg, dia menjamin ketersediannya, namun dengan jenis beras medium. Di sisi lain, Zulhas memastikan harga beras premium stabil.

Sebagai bentuk dukungan terhadap petani, aturan beli beras juga diperbarui. Zulhas bilang, dalam aturan terbaru, Bulog membeli gabah dengan harga paling rendah sebesar Rp 4.450 per kg.

"Jadi sekarang sudah dirubah atas persetujuan Kemendag, di mana (sebelumnya) Bulog membeli gabah bukan harga paling tinggi, tapi (sekarang) paling murah Rp 4.450 per kg, jadi bisa di harga Rp 5.000 atau Rp 6.000," kata dia.

Untuk menyerap hasil petani beras, Zulhas memastikan berapapun jumlah dana yang dibutuhkan tersedia. Dia bilang, dengan bentuk subsidi ini, petani tidak dirugikan dan masyarakat juga bisa mendapat beras sesuai dengan harga yang terjangkau.

"Dananya berapapun ada, berapapun akan dibeli dan dengan harga tinggi, bukan harga murah. Jadi, kalau beras itu harganya Rp 10.000, Bulog akan beli Rp 10.000, tapi jualnya tetap Rp 8.200, nnti ada pengecer harga paling tinggi jualnya Rp 9.450 jadi ada subsidi kan. Kalau Bulog beli Rp 11.000, jualnya tetap Rp 8.200," tegasnya.

Baca juga: Soal Isu Reshuffle 2023, Zulkifli Hasan: Itu Bukan Urusan Mendag, Saya Ngurusin Cabai Saja...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com