Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Minta Eksplorasi Migas di Aceh Terus Digenjot

Kompas.com - 27/01/2023, 15:41 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji melakukan kunjungan kerja ke daerah Idi Rayeuk, Nanggroe Aceh Darussalam.

Hal itu dilakukan sebagai rangkaian kegiatan Management Walkthrough (MWT) dalam upaya pemantauan kinerja dan pencapaian target produksi Kontraktor Kerja Sama (KKKS) di wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera bagian Utara.

Tutuka mengatakan, terdapat dua fokus kegiatan hulu migas di Nanggroe Aceh Darussalam. Pertama, mendorong agar Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan kontraktor agar terus melaksanakan kegiatan eksplorasi intensif untuk penemuan cadangan migas baru, di mana salah satunya akan dilaksanakan di WK B berupa pemboran 3 sumur (eksplorasi/appraisal) beserta akuisisi seismik 3D (potensi lapangan/struktur Rayeu dan Cunda).

Baca juga: Dukung Industri Hulu Migas Nasional, SKK Migas Integrasikan Konten Lokal

“Kedua, mendorong produksi dari lapangan eksisting dapat dioptimalkan (optimasi sumur, fasilitas produksi) sehingga hasil produksi dimaksud dapat digunakan sebagai modal untuk melakukan eksplorasi lanjut di area potensi lainnya,” kata Tutuka dalam siaran pers, Jumat (27/1/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Deputi Perencanaan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Muhmmad Mulyawan menyampaikan permasalahan terkait dengan security supply gas di Aceh di mana wilayah Aceh hanya memiliki 3 wilayah kerja sebagai produsen gas.

Apabila salah satu WK tersebut berhenti produksi karena unplanned shutdown atau hal lainnya, maka akan mengganggu suplai gas untuk Aceh dan Sumbagut.

Baca juga: Dua Kontrak Bagi Hasil WK Migas Diteken, Dirjen Migas: Daya Tariknya Tinggi bagi Investor


“Dengan situasi tersebut, sangat penting melakukan optimalisasi fasilitas produksinya dengan melakukan optimasi pengembangan lapangan seperti yang dilakukan oleh PT. Pema Global Energi. Apalagi wilayah kerja di Nanggroe Aceh Darussalam yang terbatas dengan mature field dan fasilitas yang sudah tua,” kata Mulyawan.

BPMA mengelola dan mengawasi kegiatan WK Hulu Migas di Provinsi NAD, terdiri dari 4 WK Eksplorasi dan 4 WK Eksploitasi, di mana 3 WK Eksploitasi telah berstatus Produksi (WK B, WK Blok A Aceh, WK Pase).

Realisasi produksi minyak bumi dan kondensat selama 2022 di 2.217 BOPD (108 persen) dengan target lifting di WP&B 2023 sebesar 1.891 BOPD. Sementara, realisasi produksi dan lifting gas bumi selama 2022 sebesar 101,76 MMSCFD (106 persen) dan 54,58 MMSCFD (108 persen), di mana ditargetkan lifting di WP&B 2023 sebesar 49,70 MMSCFD.

Baca juga: IHC RSPP Resmi Jadi Bagian Mayo Clinic, Erick Thohir: Layanan Kesehatan RI Berstandar International

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com