Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung IndustrI Pupuk di Gresik, HCML Tambah Pasokan Gas Nasional

Kompas.com - 13/02/2023, 20:49 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) melalui lapangan MDA-MDH mulai tahun ini menambah pasokan gas nasional sebesar 120 MMSCFD.

Lapangan MDA-MBH HCML itu diresmikan Wapres Ma'ruf Amin, Rabu (8/2/2023) lalu.

General Manager HCML, Kang An menyebut, di proses awal, volume lifting gas mencapai 87 MMSCFD.

Produk gas HCML dari Lapangan MDA-MBH di lepas pantai Kabupaten Sumenep dimanfaatkan oleh PT Petrokimia Gresik, perusahaan yang bergerak di bidang produksi pupuk pertanian dan beroperasi di wilayah Kabupaten Gresik

"Gas itu dialirkan melalui East Java Gas Pipeline (EJGP)," terang Kang An, dalam keterangan resminya, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Perkuat Pasokan Gas di Batam dan Jatim, PGN Gandeng HCML dan Petrochina Jabung

Kang An melanjutkan, proses konstruksi pengerjaan Floating Production Unit (FPU) Trunojoyo 01 untuk lapangan ini memakan waktu 14 bulan mulai Juni 2021 dan selesai pada Agustus 2022.

"Pekerjaan engineering dilakukan di Indonesia dan pekerjaan konstruksi dilakukan di China, di monitor dan dikontrol dari Indonesia melalui teknologi komunikasi," tambahnya.

Pada fase kegiatan konstruksi dan pemasangan di lepas pantai perairan selat Madura, jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 400 orang. Pada fase konstruksi, tidak ada kecelakaan dan tidak ada kerusakan lingkungan.

Pembangunan konstruksi topside dan jacket platform MDA-MBH juga menggunakan perusahaan lokal profesional yang berada di Cilegon.

"Dalam operasi produksinya, Lapangan MDA-MBH pun lebih banyak melibatkan tenaga lokal profesional," lanjutnya.

Baca juga: Stok Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Malang dan Jatim Dipastikan Aman hingga 3 Pekan Ke Depan

Sesuai arahan pemerintah, penjualan gas HCML kepada perusahaan-perusahaan nasional yang memegang hajat hidup masyarakat seperti kepada industri pupuk, listrik dan lainnya, sehingga sesuai dengan kebijakan penjualan domestik.

Saat acara peresmian, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan konsumen gas terbesar dari dalam negeri masih berada di Pulau Jawa termasuk di Provinsi Jawa Timur. Para pembeli domestik ini sangat mengandalkan produksi-produksi dari lapangan-lapangan di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Mengalirnya gas dari Lapangan MDA & MBH, lanjut Arifin Tasrif, menjadi angin segar bagi terpenuhinya suplai energi bagi industri di Jawa Timur. Ia juga melihat permintaan gas akan semakin meningkat seiring dengan tekad Indonesia untuk beralih dari pembangkit listrik batubara serta berkembangnya industri-industri lain yang membutuhkan gas sebagai sumber energi.

“Untuk mengantisipasi hal ini, kami akan terus meng-update neraca gas nasional untuk memastikan keseimbangan supply-demand demi menjaga ketahanan energi serta swasembada energi untuk pembangunan nasional,” jelasnya. 

Baca juga: Kementerian ESDM: Indonesia Miliki Potensi EBT 3.686 GW untuk Modal Transisi Energi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com