Joe Biden Tunjuk Mantan Bos Mastercard Ajay Banga jadi Presiden Bank Dunia

NEW YORK, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mencalonkan mantan eksekutif MasterCard Ajay Banga untuk menduduki jabatan sebagai presiden Bank Dunia.

Joe Biden menilai, Ajay Banga memiliki kemampuan unik untuk memimpin Bank Dunia pada momen kritis dalam sejarah ini. Selain itu, Ajay Banga juga dinilai memiliki rekam jejak yang terbukti dalam mengelola SDM dan sistem.

Ajay Banga juga menunjukkan kinerja yang baik dengan bermitra bersama para pemimpin global.

Baca juga: Joe Biden dan Ancaman terhadap Transisi Energi Indonesia

Dilansir dari CNN, Ajay Banga telah menjadi wakil ketua di General Atlantic, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di New York, sejak 2022.

Sebelumnya, pria berusia 63 tahun ini adalah CEO MasterCard dari 2010 hingga 2021.

“Dibesarkan di India, Ajay memiliki perspektif unik tentang peluang dan tantangan yang dihadapi negara berkembang dan bagaimana Bank Dunia dapat mewujudkan agenda ambisiusnya untuk mengurangi kemiskinan dan memperluas kemakmuran,” ujar Joe Biden, dikutip dari CNN, Sabtu (25/2/2023).

Joe Biden menambahkan, Ajay Banga memiliki pengalaman luas dalam menciptakan kemitraan untuk mengatasi perubahan iklim dan inklusi keuangan.

Ajay Banga akan menggantikan Presiden Bank Dunia sebelumnya David Malpass, yang mengundurkan diri minggu lalu setahun lebih awal dari masa jabatannya.

Baca juga: Sempat Banjir Kritik dari Aktivis Iklim, Presiden Bank Dunia David Malpass Umumkan Mundur

Meskipun Malpass dipuji oleh Bank Dunia dan pejabat administrasi atas penanganannya terhadap tantangan global yang ditimbulkan oleh invasi Rusia ke Ukraina dan pandemi Covid-19, masa jabatannya menghadapi kontroversi menyusul komentar yang dia buat September lalu tentang perubahan iklim.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen memuji keputusan untuk memilih Ajay Banga.

Janet Yellen menilai, Ajay Banga memiliki keterampilan kepemimpinan dan manajemen yang tepat dan pengalaman hidup serta bekerja di pasar negara berkembang.

"Dan keahlian keuangan untuk memimpin Bank Dunia pada saat kritis dalam sejarahnya, mencapai tujuan pembangunan intinya, dan mengembangkan bank untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim,” tandas dia.

Baca juga: Bank Dunia Proyeksi Ekonomi Global 2023 Turun Tajam, Hanya Tumbuh 1,7 Persen