Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Tradisional Digemari, Premi Asuransi Unit Link Melandai pada 2022

Kompas.com - 08/03/2023, 11:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, pendapatan premi dari produk unit link atau Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI) merosot jadi Rp 110,77 triliun pada tahun 2022.

Angka tersebut turun sebesar 13,3 persen secara tahunan dibandingkan pendapatan premi unit link pada 2021 sebesar Rp 125,70 triliun.

AAJI melaporkan, pendapatan premi dari produk unit link terus melandai, sekurang-kurangnya dalam tiga tahun terakhir.

Meskipun demikian, premi unit link masih mendominasi pendapatan premi industri asuransi jiwa dengan kontribusi sebesar 57,7 persen.

Baca juga: AAJI Catat Pendapatan Industri Asuransi Turun 7,5 Persen, jadi Rp 223 Triliun di 2022

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, kebanyakan nasabah mulai berpindah ke produk tradisional yang lebih fokus pada proteksi.

"Agen justru mulai menyasar pasar menengah ke bawah," ujar dia dalam konferensi pers kinerja industri asuransi jiwa, Selasa (7/3/2023).

Ia menambahkan, kelas menengah ke bawah biasanya memilih tipe pembayaran premi dengan metode reguler premium, alih-alih single premium atau sekali bayar.

Berdasarkan data AAJI sendiri, tipe pembayaran premi telah didominasi oleh pembayaran premi reguler sebesar Rp 98,86 triliun.

Sedangkan, pembayaran premi tunggal pada 2022 tercatat sebesar Rp 93,22 triliun.

Baca juga: Pemasaran Asuransi lewat E-commerce Dinilai Bakal Menjanjikan

"Kami belum bisa mengatakan industri menyerah (memasarkan produk unit link)," imbuh dia.

Pasalnya, pada 2022 memiliki tantangannya sendiri. Pendapatan premi dari produk unit link pada tahun 2022 sangat dipengaruhi oleh Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 5/SEOJK.05/2022 tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI).

"Hasilnya (premi unit link) memang drop, tetapi tidak jauh, malah reguler premiumnya tetap naik," tandas dia.

Berdasarkan data tersebut, ia optimistis produk unit link masih akan diminati masyarakat.

Sebagai informasi, AAJI melaporkan total tertanggung atau masyarakat yang telah memiliki produk asuransi ada sebanyak 85,01 juta orang.

Angka tersebut meningkat 30,4 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 65,2 juta orang.

Baca juga: Ujung Jalan Karier Rafael Alun Trisambodo sebagai ASN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Whats New
Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Whats New
Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Whats New
Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Whats New
Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Whats New
Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Whats New
Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Whats New
Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Smartpreneur
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

Whats New
Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Work Smart
Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Whats New
Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com