Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendalikan Harga Jelang Lebaran, Holding BUMN Pangan Impor 32.500 Ton Gula Kristal Putih

Kompas.com - 03/04/2023, 08:39 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding BUMN Pangan ID Food melakukan impor 32.500 ton gula kristal putih (GKP) sebagai upaya untuk menjaga harga gula di pasar menjelang Lebaran 2023.

"Realisasi penugasan gula ini diharapkan dapat menjaga harga gula sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, target kami sebelum HBKN 2023 selesai, akan ada kedatangan lagi GKP sekitar 40.000 ton," kata Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan dalam keterangan tertulis dikutip Senin (3/4/2023).

Frans mengatakan, bongkar muat gula kristal putih pada Minggu (2/4/2023) merupakan bagian dari 32.500 ton dari total penugasan 107.900 ton yang akan bertahap kedatangannya sampai dengan Mei 2023.

Baca juga: Bapanas Terbitkan Regulasi Cadangan Gula dan Minyak Goreng

"Rencana realisasi penugasan pengadaan gula tahun 2023 ini akan masuk melalui beberapa titik wilayah kedatangan, yakni Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak dan Medan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo mengatakan, pengadaan gula kristal putih ini harus memprioritaskan produksi dalam negeri

Karenanya, kata dia, Bapanas juga meminta permohonan penugasan Menteri BUMN kepada ID FOOD untuk menyerap gula petani.

Arief mengatakan, harga gula kesepakatan terakhir sebesar Rp 11.500/kg, namun, dilakukan reviu bersama asosiasi petani tebu rakyat guna mendapatkan harga yang tepat.

"Karena perintah Bapak Presiden Jokowi harga itu harus wajar di tingkat petani, penggiling, dan konsumen. BUMN sebagai offtaker dari produksi petani dan peternak," kata Arief.

Terakhir, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso menegaskan importasi pangan dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta stabilisasi pasokan dan harga pangan.

"Karena memang kebutuhan nasional, dan itu dasarnya dari rakortas sesuai neraca komoditas maka diputuskan impor, kalau surplus ya kita ekspor," kata Budi.

Baca juga: Bapanas: 215.000 Ton Gula Impor Akan Tiba secara Bertahap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com