Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Boenjamin Setiawan, Dokter Terkaya RI yang Meninggal Dunia

Kompas.com - 05/04/2023, 06:14 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Konglomerat Boenjamin Setiawan dikabarkan meninggal dunia di usia 90 tahun. Pria yang akrab disapa dr Boen itu adalah pendiri perusahaan raksasa farmasi PT Kalbe Farma Tbk.

Pria yang lahir di Tegal pada tahun 1933 itu menjadi langganan dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Tak banyak yang mengenal nama Boenjamin Setiawan.

Namun, jika menyebut dua nama perusahaan terbesar miliknya, RS Mitra Keluarga maupun Kalbe Farma, banyak publik Tanah Air tentu sudah cukup familiar.

Kalbe Farma adalah perusahaan farmasi terbesar di Tanah Air. Sementara Mitra Keluarga, juga merupakan jaringan 25 rumah sakit besar yang sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Baca juga: 4 Orang Kaya Pemilik Rumah Sakit Mewah di Indonesia

Baik Kalbe Farma maupun Mitra Keluarga, keduanya adalah perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Profil Boenjamin Setiawan

Dikutip dari Forbes, Boenjamin Setiawan merupakan dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia sempat melanjutnya studi kedokterannya ke University of California, Amerika Serikat (AS) dengan spesialias farmakologi.

Ia juga sempat mengajar sebagai dosen di almamaternya. Bermodal uang patungan dengan beberapa saudara kandungnya, dr Boen mendirikan pabrik obat dari garasi rumahnya. Inilah yang kemudian jadi cikal bakal Kalbe Farma.

Forbes menempatkan Boenjamin Setiawan di urutan ke-8 orang terkaya di Indonesia, dengan kekayaan bersih sebesar 4,8 miliar dollar AS atau setara Rp 71,79 triliun (kurs Rp 14.950).

Baca juga: Gurita Bisnis Boy Thohir, Konglomerat Batubara dan Kakak Erick Thohir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com