BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BRI

5 Negara Tujuan Kuliah di Eropa dengan Biaya Pendidikan Terjangkau, Mana Saja?

Kompas.com - 14/04/2023, 16:47 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Hotria Mariana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kuliah ke luar negeri, terutama di Eropa, merupakan impian hampir semua pelajar dan orangtua di Indonesia. Pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan banyaknya kampus dengan reputasi baik menjadi alasan utama banyak pelajar Indonesia berminat untuk menuntut ilmu di sana.

Akan tetapi, biaya mahal kerap menjadi kendala bagi orangtua untuk mewujudkan hal tersebut.

Dilansir dari suneducationgroup.com, biaya pendidikan yang mesti dikeluarkan untuk menyekolahkan anak di Eropa mencapai 13.000 euro hingga 42.500 euro atau setara Rp 210 juta hingga Rp 700 juta per tahun untuk program sarjana dan 17.000 euro sampai 35.000 euro atau sekitar Rp 280 juta sampai Rp 570 juta untuk program magister.

Sebenarnya, jika jeli memilih perguruan tinggi, biaya kuliah di Eropa bisa ditekan dari angka tersebut. Anda bisa memilih lima negara berikut sebagai tujuan anak berkuliah.

Baca juga: 4 Beasiswa Penuh S1-S3 Luar Negeri dengan Syarat Skor IELTS 6.0

1. Britania Raya

Siapa bilang kuliah di Britania Raya, terutama Inggris, membutuhkan banyak uang? Inggris tak sekadar punya sistem pendidikan tinggi terbaik dunia, tapi juga menyediakan kampus-kampus terbaik dengan biaya terjangkau.

Besaran biaya pendidikannya bahkan hanya mencapai kisaran 8.000 poundsterling hingga 11.000 poundsterling per tahun atau Rp 150 juta sampai 200 juta per tahun. Beberapa kampus tersebut adalah University College Hull, Universitas Middlesex, dan University of Chester.

Untuk biaya hidup saat berada di Inggris, dana yang dibutuhkan diperkirakan mencapai 800 poundsterling sampai 1.300 poundsterling atau Rp 15 juta hingga Rp 24 juta per bulan, sebagaimana dilansir dari study-uk.britishcouncil.org.

Baca juga: 4 Negara dengan Teknologi Digital Paling Maju untuk Kuliah di Luar Negeri

2. Hungaria

Jika Anda ingin menguliahkan anak di jurusan medis, Hungaria merupakan pilihan yang tepat. Selain memiliki kampus dengan biaya terjangkau, program ilmu kedokteran di Hungaria juga bereputasi sangat baik di mata siswa internasional. Bahkan, kualitas ilmu kedokteran negara ini pun juga telah diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Untuk biaya kuliah, rata-rata kampus di negara tersebut mematok harga sekitar 1.000 euro hingga 3.000 euro per tahun atau sekitar Rp 15 juta hingga Rp 47 juta.

Sementara, biaya hidup keseluruhan sekitar 4.200 euro sampai 6.000 euro per tahun atau sekitar Rp 65 juta hingga Rp 94 juta.

Baca juga: 4 Beasiswa D3-S3 Luar Negeri, Ada Biaya Transportasi dan Visa Gratis

3. Italia

Bila anak Anda memiliki minat seni dan desain, Italia bisa menjadi pilihan tepat. Negara Pizza ini memang memiliki tradisi kebudayaan dan kesenian yang tinggi. Hal inilah yang menarik minat mahasiswa asing belajar seni dan desain di negara tersebut.

Seperti diberitakan leverageedu.com, Kamis (9/3/2022 ), biaya yang dibutuhkan untuk bersekolah di universitas negeri Italia berada di kisaran 850 euro hingga 1.000 euro atau sekitar Rp 13 juta hingga Rp 15 juta per tahun.

Sementara, biaya hidup di kota-kota besar di Italia berkisar antara 8.400 euro sampai 13.500 euro atau Rp 131 juta hingga Rp 211 juta per tahun.

Jumlah tersebut bisa ditekan jika Anda memilih tinggal di kota pelajar, seperti Pisa, Padua, dan Turin.

Baca juga: Kemendikbud Buka Beasiswa Persiapan Kuliah S3 Luar Negeri 2023

4. Prancis

Negara selanjutnya yang bisa Anda pertimbangkan untuk kuliah anak di Eropa adalah Prancis. Adapun Prancis memiliki banyak universitas negeri dengan biaya terjangkau.

Biaya yang diperlukan untuk berkuliah di universitas negeri di Prancis hanya berkisar 185 euro atau Rp 3 juta per tahun untuk program sarjana, 250 euro atau Rp 4 juta euro per tahun untuk program magister, dan 390 euro atau Rp 6,5 juta per tahun untuk program doktoral.

Besaran biaya kuliah yang murah tersebut tak terlepas dari kebijakan mantan Perdana Menteri (PM) Edouard Philippe pada 2018. Saat itu, PM Philippe memberikan dana subsidi ke bidang pendidikan untuk menarik minat pelajar asing.

Sementara itu, untuk universitas swasta, biaya kuliah yang dibutuhkan umumnya berada di kisaran 1.500 euro atau Rp 20 juta per tahun.

Perlu diketahui, selain membayar biaya kuliah, pemerintah Perancis juga mewajibkan mahasiswa internasional untuk membeli asuransi kesehatan senilai 210 euro atau Rp 3,5 juta per tahun.

Terkait biaya hidup, dana yang dibutuhkan dalam sebulan berkisar antara 250 euro sampai 700 euro atau Rp 4 juta hingga 11 juta.

Baca juga: 21 Kampus di Luar Negeri Bisa untuk Daftar Beasiswa LPDP 2023 Tahap 2

5. Jerman

Selain Britania Raya, Jerman juga menjadi negara favorit bagi siswa internasional yang ingin mengambil program sarjana dan seterusnya. Pasalnya, Jerman memiliki banyak universitas kelas dunia yang menghasilkan riset ataupun penelitian inovatif.

Saat ini, Jerman memiliki sekitar 300 universitas. Sebanyak 10 di antaranya berhasil menempati peringkat sebagai universitas terkemuka di dunia.

Selain itu, Pemerintah Jerman juga tidak mengenakan biaya kuliah untuk mahasiswa yang ingin mengambil program sarjana dan magister, baik untuk warga lokal maupun mahasiswa asing.

Sebagai catatan, kebijakan tersebut tidak berlaku di negara bagian Baden-Württemberg. Jika berkuliah di sana, mahasiswa internasional tetap dikenakan biaya penuh untuk semua program pendidikan.

Meski mayoritas kampus di Jerman gratis, mahasiswa tetap dikenakan biaya administrasi sekitar 100 euro sampai 200 euro per tahun atau sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 3,1 juta.

Adapun untuk kehidupan sehari-hari, dana yang dibutuhkan mencapai 8.400 euro sampai 13.500 euro per tahun atau sekitar Rp 131 juta hingga Rp 211 juta.

Baca juga: Mudah, Begini Cara Transfer BI Fast lewat BRImo

Tabel perbandingan biaya kuliah dan hidup di lima negara Eropa.Dok. Kompas.com Tabel perbandingan biaya kuliah dan hidup di lima negara Eropa.

Itulah lima negara di Eropa dengan biaya pendidikan terjangkau yang bisa Anda pertimbangkan untuk anak. Ingat, selain biaya pendidikan, Anda juga harus mempersiapkan biaya akomodasi untuk menunjang kebutuhan hariannya.

Oleh karena itu, Anda wajib membuka rekening valas dan mulai menabung sejak dini untuk mempersiapkan dana terkait kebutuhan biaya anak saat di luar negeri.

Saat ini, terdapat sejumlah bank dalam negeri yang telah dilengkapi dengan berbagai fitur untuk menunjang aktivitas transaksi internasional. Salah satunya adalah produk BritAma Valas dari BRI.

Untuk diketahui, produk layanan tabungan valuta asing (valas) itu hadir dengan 10 jenis mata uang, seperti dollar AS, dollar Australia (AUD), dollar Singapura (SGD), yuan China (CNY), euro (EUR), dollar Uni Emirates Arab (AED), dollar Hong Kong (KHD), yen Jepang (JPY), riyal Arab Saudi (SAR), dan poundsterling Inggris (GBP).

Baca juga: Cara Daftar dan Aktivasi BRImo Tanpa Harus ke Bank

Selain menabung, produk BritAma Valas juga dapat digunakan untuk melakukan penarikan tunai dan transaksi internasional. Dengan catatan, aktivitas tersebut dilakukan di jaringan BRI, ATM Bersama, Link, Prima, Cirrus, Maestro, dan MasterCard, baik di dalam maupun di luar negeri.

Anda juga akan mendapatkan produk asuransi kecelakaan diri secara gratis dengan nilai pertanggungan hingga Rp 150 juta.

Cara membuka tabungan BritAma Valas pun cukup mudah. Anda tak perlu mengunjungi kantor cabang BRI karena pembukaan rekening internasional tersebut dapat dilakukan secara online melalui aplikasi BRImo.

Hanya dengan satu genggaman ponsel dan ketukan jari, pembukaan rekening bisa dilakukan kapan pun dan di mana saja. Berikut cara buka tabungan BritAma Valas.

  • Unduh aplikasi BRImo pada Playstore atau App Store
  • Buka Aplikasi BRImo
  • Klik “Info Saldo”
  • Klik “Buka Rekening Baru”
  • Klik “Tabungan BritAma Valas”
  • Klik “Pilih Rekening”
  • Isi pilihan terkait kantor cabang BRI terdekat untuk penerbitan kartu ATM
  • Pilih jenis mata uang yang ingin ditabung
  • Masukkan jumlah setoran awal sesuai ketentuan
  • Klik “Tujuan Pembukuan”
  • Klik “Pilih Tabungan”
  • Ceklis semua persyaratan dan ketentuan
  • Klik “Konfirmasi”
  • Masukkan personal identification number (PIN) untuk akun BRImo yang dimiliki

Baca juga: Perkuat Transformasi Digital, Ini Strategi BRI untuk 4 Tahun ke Depan

Demikian cara membuka rekening BritAma Valas tanpa harus ke kantor cabang. Apabila ada yang ingin ditanyakan secara lebih detail, Anda bisa menghubungi contact BRI.

Sebagai informasi, Anda dapat melakukan top up tabungan BritAma Valas setiap bulan dengan menggunakan fitur Konversi Valas.

Adapun untuk melakukan aktivitas transfer dana ke luar negeri, Anda hanya perlu menggunakan fitur Transfer Internasional yang ada pada aplikasi BRImo.

Segera unduh aplikasi #BRImo, baik melalui Play Store, App Store, maupun Huawei Appgallery. Anda juga bisa mengunduhnya melalui tautan berikut.

BRImo, mobile banking yang pas buat Anda. #SemuaPakeBRImo #SatuNusaSatuBRImo


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com