JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor RI pada Maret 2023 sebesar 23,5 miliar dollar AS. Nilai tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Mahdi mengatakan, realisasi nilai ekspor RI pada Maret mengalami penurunan sebesar 11,33 persen secara tahunan. Tercatat pada Maret tahun lalu, nilai ekspor nasional mencapai 26,5 miliar dollar AS.
"Secara tahunan kita lihat nilai ekspor mengalami penurunan yang signifikan pada Maret 2023," kata dia, dalam Rilis BPS, Senin (17/4/2023).
Baca juga: Pembatasan Ekspor Nikel dan Keamanan Nasional Indonesia
Berdasarkan data yang dipaparkan BPS, koreksi terjadi setelah nilai ekspor mengalami tren perlambatan yang telah terjadi sejak pertengahan tahun lalu.
Jika dilihat lebih detail, penurunan nilai terjadi pada komoditas migas dan non migas. Imam menyebutkan, nilai komoditas ekspor migas mengalami koreksi sebesar 4,76 persen (yoy) menjadi 1,34 persen dan non migas ambles 11,7 persen (yoy) menjadi 22,16 miliar dollar AS.
Selain itu, seluruh sektor komoditas ekspor RI mengalami kontraksi. Dari 4 sektor utama yang dicatat oleh BPS, komoditas sektor industri pengolahan mengalami kontraksi paling dalam, yakni sebesar 13,67 persen (yoy).
Bulanan naik
Walaupun secara tahunan mengalami penurunan, nilai ekspor RI pada Maret lalu mencatatkan kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm). BPS mencatat, nilai ekspor RI mengalami kenaikan 9,89 persen secara mtm.
Kenaikan itu terjadi pada komoditas migas sebesar 12,79 persen (mtm) dan non migas sebesar 9,71 persen (mtm).
"Ada peran beberapa komoditas, yang pertama bahan bakar mineral HS 27 naik 14,29 persen, logam mulai atau perhiasan HS 71 naik sebesar 93,04 persen, dan juga bijih logam, terak, dan abu HS 26 naik 52,28 persen," ucap Imam.
Sebagai informasi berdasarkan data BPS, ini menjadi kali pertama sejak Agustus 2022 nilai ekspor RI mengalami kenaikan secara bulanan.
Baca juga: Luhut: Kita Tidak Mau Sekadar Ekspor Listrik Saja ke Singapura, tapi Juga Produksi Panel Surya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.