Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Batu Bara Turun, Adaro Energy Fokus Lakukan Efisiensi

Kompas.com - 22/04/2023, 14:28 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memilih untuk fokus melakukan efisiensi di tengah penurunan harga batu bara yang terjadi di tahun ini.

Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan, harga batu bara memang tidak bisa diprediksi. Dia memproyeksikan harga batu bara tahun ini tidak sebagus tahun lalu. Namun, manajemen sudah berfokus pada efisiensi bahkan sejak 2,5 tahun lalu saat pandemi Covid-19 mulai merebak.

Salah satu aspek yang diefisiensikan adalah kontraktor. Sebab, kontraktor menjadi salah satu penyumbang biaya (cost) terbesar.

Baca juga: Daftar Nomor Telepon Darurat untuk Keperluan Mudik Labaran 2023

“Prediksi saya tidak sebagus tahun lalu, tetapi kami terus melakukan efisiensi-efisiensi sehingga profitabilitas kami masih sangat menarik. Kami juga sangat kompetitif,” kata pria yang akrab disapa Boy Thohir seperti dilansir dari Kontan.co.id, Sabtu (22/4).

Boy juga memastikan, kinerja operasional bisnis batu bara ADRO sepanjang kuartal I-2023 masih sejalan dengan target yang dipasang.

Asal tahu, ADRO menetapkan target penjualan batu bara tahun ini di angka 62 juta ton sampai 64 juta ton. Target ini terdiri dari batu bara termal sebanyak 58 juta ton hingga 60 juta ton dan penjualan batu bara kokas dari PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) sebanyak 3,8 juta ton hingga 4,3 juta ton.

Angka ini tidak termasuk target tambang Kestrel yang ditetapkan 6 juta ton.

Baca juga: Jasa Raharja Sumbar Siapkan Mobil Keselamatan Lalu Lintas Gratis saat Lebaran

Adapun nisbah kupas ADRO tahun ini diperkirakan mencapai 4,2 kali. Target tersebut lebih tinggi daripada nisbah kupas aktual 2022 yang sebesar 3,75 kali, karena pada semester pertama 2022 terjadi cuaca berhujan melebihi normal dan keterlambatan pengiriman alat berat.

Sebagai perbandingan, ADRO mencatatkan volume penjualan batu bara sebesar 61,34 juta ton sepanjang 2022, naik 19 persen dari 51,58 juta ton pada 2021.

Pertumbuhan penjualan terutama didorong oleh produk batu bara termal dengan nilai kalori atau calorific value (CV) menengah (4.700 ke atas) yang meningkat 22 persen menjadi 44,91 juta ton pada 2022 dibandingkan 36,77 juta ton pada 2021.

Baca juga: Bappenas Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Cek Persyaratannya

Produk batu bara termal CV menengah meliputi 73 persen total penjualan ADRO sepanjang tahun lalu. Penjualan batu bara metalurgi ADMR juga mencatat lonjakan yang tinggi sebesar 39 persen menjadi 3,20 juta ton pada 2022 dari sebelumnya 2,30 juta ton pada 2021.

Tahun lalu, ADRO sukses mencetak lonjakan pendapatan dan laba bersih, dimana emiten tambang batu bara ini meraih laba bersih sebesar 2,49 miliar dollar AS. Laba bersih ADRO meroket 167,07 persen dibandingkan tahun 2021 senilai 933,49 juta dollar AS.

Lonjakan laba bersih terdongkrak oleh pertumbuhan signifikan pendapatan usaha, yang mengalami kenaikan 103 persen secara tahunan. Pendapatan ADRO melesat dari 3,99 miliar dollar AS menjadi 8,10 miliar dollar AS atau setara Rp 123,80 triliun.

Baca juga: Simak Aturan Masuk Kerja Saat Hari Libur Nasional

Menjawab soal potensi pembagian dividen seiring rekor laba bersih, Boy memastikan ADRO akan memikirkan kepentingan pemegang saham.

“Kami pasti memikirkan dividen, karena kami selalu seimbang. Saya juga jujur belum tahu berapa (usulan dividennya),” sambung dia. (Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ini Strategi Adaro Energy (ADRO) di Tengah Penurunan Harga Batubara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com