Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JP Morgan Ambil Alih First Republic, Wall Street Berakhir Merah

Kompas.com - 02/05/2023, 07:22 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street ditutup merah pada perdagangan Senin (1/5/2023) waktu setempat (pagi WIB). Pergerakan bursa saham AS dibayangi oleh penantian suku bunga The Fed yang akan dirilis Rabu dan penyitaan aset First Republic.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 46,46 poin, atau 0,14 persen pada level 34.051,70. S&P 500 turun 0,04 persen menjadi 4.167,87. Sementara Nasdaq Komposit terkoreksi 0,11 persen (13 poin) di posisi 12.212,60.

Para investor mencerna keputusan pemerintah AS yang melakukan penyitaan kepada First Republic pada akhir pekan, dan kemudian diserahkan kepada JPMorgan Chase yang menjadi pemenang lelang atas bank tersebut.

Baca juga: First Republic Bank Kolaps, JP Morgan Bakal Ambil Alih

Saham JPMorgan Chase naik 2,1 persen usai ditetapkan sebagai pemenang lelang First Republic pada akhir pekan. Salah satu bank terbesar di AS itu telah mengakuisisi semua simpanan pemberi pinjaman First Republic yang bermasalah dan sebagian besar merupakan aset First Republic.

Dengan pengambil alihan First Republic tersebut, JPMorgan Chase akan memiliki bisnis yang lebih besar dari saat ini. CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon mengatakan, kesepakatan tersebut menyelesaikan sebagian besar krisis di sektor perbankan yang telah dimulai sejak keruntuhan tiba-tiba Silicon Valley Bank pada bulan Maret lalu.

“Ada begitu banyak bank yang offside dengan cara ini. Mungkin ada satu lagi yang lebih kecil, tapi ini menyelesaikan semuanya, dan bagian krisis ini berakhir,” kata Dimon kepada para pemegang saham usai kesepakatan diumumkan.

CEO Infrastructure Capital Management Jay Hatfield mengatakan, melalui kesepakatan pengambilalihan First Republic oleh JPMorgan Chase dapat meredam krisis perbankan lebih lanjut yang berdampak pada harga saham-saham bank regional.

“Saya tidak akan terkejut jika tidak ada lagi serangan terhadap bank regional, oleh short seller. Meskipun tidak begitu banyak selama musim laba, tetapi saat kita memasuki Mei dan Juni, dan saat orang mencari cara untuk melakukan lindung nilai aset mereka,” kata Hatfield.

“Saat ini, krisis utang tengah tinggi, jadi saya akan terkejut jika kami tidak ada bank lain yang juga mengalami krisis, terutama dengan kebijakan kenaikan suku bunga Fed yang memberikan tekanan luar biasa pada sistem keuangan dengan mempertahankan kurva imbal hasil menjadi terbalik tajam,” tambah Hatfield.

SPDR S&P Regional Bank ETF (KRE) turun pada hari Senin lebih dari 2 persen, saham Zions Bancorp turun 3,7 persen, dan saham PacWest anjlok 10,6 persen.

First Republic melaporkan minggu lalu bahwa simpanan bank telah anjlok lebih dari 40 persen pada kuartal pertama, dan memicu penurunan lebih lanjut pada saham. Saham First Republic telah turun 97 persen sejak awal tahun, dan perdagangan saham First Republic dihentikan pada hari Senin.

Runtuhnya First Republic dan potensi krisis perbankan menambah ketegangan menjelang keputusan kebijakan suku bunga Fed pada hari Rabu pekan ini. Bank sentral diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga setidaknya sekali lagi.

Baca juga: Daftar Saham Paling Cuan dan Boncos Usai Libur Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com