Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Karbon Ditarget Beroperasi September 2023

Kompas.com - 09/05/2023, 11:34 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyebutkan, bursa perdagangan karbon akan meluncur pada September 2023. Peluncuran itu akan dilakukan setelah OJK mengeluarkan aturan terkait dalam waktu dekat.

Mahendra mengatakan, Peraturan OJK (POJK) yang mengatur bursa karbon akan meluncur pada bulan depan, atau Juni 2023. Pada saat bersamaan, otoritas akan menghubungkan sistem registrasi nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan sistem informasi yang diperlukan bursa karbon.

"Harapannya pada bulan September sudah melakukan perdagangan perdana," ujar dia, dalam konferensi pers KSSK, di Jakarta, Senin (8/5/2023).

Baca juga: Mau KPR? Perhatikan Juga Riwayat Kredit Macet Pinjol

Lebih lanjut Mahendra menyebutkan, pada perdagangan perdana akan dilakukan peluncuran perdagangan terkait hasil yang sudah diakui sebagai bagian dari result based payment (RBP). Hal ini tengah diselesaikan oleh Kementerian LHK.

Selain itu, secara paralel persiapan terkait perangkat bursa karbon juga disiapkan. Perangkat yang dimaksud terkait dengan sistem registrasi nasional, sertifikasi penurunan emis, serta otorisasi.

Baca juga: OJK Sebut Era Dana Murah dan Mudah Sudah Berakhir

"Itu harus dilakukan sehingga porduk dalam bentuk sertifikasi otorisasi bisa diperdaganakn di bursa karbon," katanya.

"Diharapkan hal itu dapat berlangsung dalam 1-2 bulan ini sehingga connect dengan jadwal yang kami sampaikan tadi," tambah dia.

Sebagai informasi, bursa karbon adalah penyelenggara perdagangan yang telah mendapat izin usaha dari otoritas mengenai pencatatan cadangan karbon, perdagangan karbon, dan status kepemilikan unit karbon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com