Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Gas Alam, PLTGU Priok Diklaim Lebih Ramah Lingkungan

Kompas.com - 10/05/2023, 12:10 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Priok yang dikelola oleh PLN Indonesia Power di pantai utara Kota Jakarta diklaim ramah lingkungan karena menggunakan gas alam Natural Gas Combined Cycle (NGCC) dan Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair sebagai bahan bakar.

Pembangkit berkapasitas 2.723 MW ini didukung dengan sistem pembakaran Dry Low Nitrogen Oksida (Nox) tipe Combuster di PLTGU sehingga menghasilkan emisi gas buang pembangkit Nox ramah lingkungan.

General Manager Priok Power Generation Unit, IGAN, PLN, Subawa Putra mengatakan, pembangkit ramah lingkungan merupakan upaya PLN mendukung program Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.

Dia menambahkan, peran PLTGU Priok sangat vital karena menyuplai kebutuhan listrik di Istana Wapres dan lokasi vital lainnya.

“PLTGU Priok memiliki peranan penting dimana kebutuhan listrik di Istana Wakil Presiden, Bandara Halim, dan pangkalan TNI Halim disuplai dari PLTGU Priok, disamping itu kami juga berperan mendukung 65 persen kebutuhan beban di subsistem Priok-Cawang-Bekasi,” katanya, melalui keterangan pers, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Amman Mineral Bangun PLTGU untuk Kurangi Emisi Karbon

Dukung program "anti blackout"

Menurut Subawa, PLN Indonesia Power Priok PGU juga mempunyai sub unit PLTD senayan yang memiliki peran penting dalam program "anti blackout" (anti padam total) yaitu, sebagai "backup power" kereta MRT dan inisiasi "line charging" untuk "black start" (pulih dari mati listrik total ataupun sebagian) PLTGU Priok dan PLTGU Muara Karang.

"Saat ini pembangkit kami mendukung keandalan kelistrikan di sistem Jawa-Madura-Bali dengan program anti blackout dan fast response system," lanjutnya.

Baca juga: Pembangunan PLTGU Jawa 1 Resmi Dimulai

Program kurangi emisi

PLTGU Prio juga memakai panel surya untuk kurangi 2-4 persen pemakaian sendiri, untuk mengurangi emisi.

"Jadi, misal dari 1.000 MW pemakaian, maka sekitar 30 MW pakai panel surya untuk kurangi pemakaian gas," kata PLT Senior Manager Operasi dan Pemeliharaan PLN Indonesia Power Priok PGU Romadhoni Sigit Prakosa W. 

Berkat program tersebut, PLTGU Priok yang diklaim ramah lingkungan ini berhasil meraih berbagai prestasi seperti Penghargaan Proper Emas di tahun 2021 dan 2022, Penghargaan Gold dari ISDA Award pada tahun 2019, 2020, dan 2021.

Kemudian, Penghargan Bintang 5 TOP CSR Award, Penghargaan Zero Accident, serta Penghargaan Gold pada CSR & PDB Award di tahun 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com