Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Waspada, Virus Flu Babi Afrika Bangkit Kembali dan Serang RI

Kompas.com - 15/05/2023, 06:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Babi asal Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau, terserang African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika. Pihak Kementerian Pertanian (Kementan) pun meningkatkan kewaspadaan dan melakukan sejumlah mitigasi.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan berbagai virus dan bakteri yang sudah lama tertimbun saat ini tengah bangkit lagi sehingga wajar jika ada babi di RI yang terjangkit lagi.

“Di dunia, virus itu berputar, bakteri lagi bekerja sehingga (wajar) penyakit yang sudah tertimbun 20-30 tahun lalu (muncul kembali). Kayaknya virus bangkit lagi,” kata Syahrul dikutip dari Antara, Minggu (14/5/2023).

Baca juga: Derita Peternak Sumut Karena Teror Flu Babi Afrika

Pihak Kementan, tutur Syahrul, telah menginstruksikan untuk dilakukan isolasi wilayah secara total sembari melakukan vaksinasi kepada hewan-hewan lain yang belum tertular.

“Itu (babi) belum banyak (yang terserang), baru dalam tahap pertama. Cuma memang itu sangat berpengaruh untuk ekspor karena babi kita lebih banyak untuk ekspor dan itu (flu babi afrika) cuma ada di satu. Untuk daerah lain InsyaAllah, mudah-mudahan aman,” tuturnya.

Baca juga: 4 Babi Bantuan Kementan untuk Ende Mati di Nagekeo, Diduga akibat Flu Babi Afrika

Sebelumnya, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan, Wisnu Wasisa Putra mengatakan, Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian menyatakan babi asal Pulau Bulan, Batam, yang biasanya diekspor ke Singapura positif terkena flu babi Afrika.

Barantan dan Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan telah secara aktif berkoordinasi dengan pihak Singapura yakni Singapore Food Agency and NS Park.

Baca juga: Ancaman Flu Babi Afrika Bikin Pengusaha Panik

 

Menurut Wisnu, hasil investigasi bersama antara Indonesia dan Singapura tersebut menyimpulkan terjadi kematian babi yang cukup besar di Pulau Bulan, namun dengan gejala klinis mengarah ke Classical Swine Fever (CSF)/Hog Cholera.

Pihak Karantina Pertanian Tanjung Pinang selanjutnya melakukan langkah-langkah antisipatif berupa pengujian ASF terhadap ternak babi yang akan dilalulintaskan dan melakukan pengetatan tindakan karantina hewan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com