Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Kompak Melemah

Kompas.com - 08/06/2023, 10:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (8/6/2023). Demikian juga dengan rupiah yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.11 WIB, IHSG berada pada level 6.615,48 atau turun 4,2 poin (0,06 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.619,75.

Sebanyak 224 saham melaju di zona hijau dan 172 saham di zona merah. Sedangkan 203 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 729,3 miliar dengan volume 1,6 milar saham.

Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Bursa Asia pagi ini merah dengan penurunan Nikkei 0,03 persen (9,1 poin) pada level 31.904,6, Hang Seng Hongkong di posisi 19.150,47 atau melemah 101,5 poin (0,53 persen), Shanghai turun 0,15 persen (4,7 poin) di level 3.103,02, dan Strait Times turun 5,6 poin (0,18 persen) menjadi 3.173,93.

Sebelumnya, Analisis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan IHSG hari ini akan melemah, dan bergerak di bawah garis SMA-5. IHSG juga akan menguji kembali support fraktal 6.542 apabila tembus di bawah 6.562

“Adanya pelemahan di bawah 6.542 akan membuka jalan menuju 6.509, sementara apabila IHSG tetap di atas 6.542 maka akan mempertahankan potensi pembalikan double bottom. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” kata Ivan.

Baca juga: Potensi Kenaikan Suku Bunga The Fed Masih Membayangi, Wall Street Ditutup Bervariasi

Pagi ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.06 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.911 per dollar AS, atau turun 34 (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.878 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi akrena kenaikan imbal hasil obligasi AS. Hal ini mengingkatkan kekhawatiran pasar, bahwa The Fed setidaknya akan menaikkan sekali lagi suku bunganya.

“Rupiah berpeluang lanjut melemah terhadap dollar AS hari ini seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS yang menyiratkan persepsi pelaku pasar bahwa kondisi suku bunga tinggi masih akan dipertahankan di AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bisa melemah ke kisaran Rp 14.900 per dollar AS sampai dengan Rp 14.850 per dollar AS.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Rp 8.000 Per Gram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com