Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Bakrie Group Perkirakan Investasi Bus dan Truk Listrik Mencapai Rp 7,4 Triliun

Kompas.com - 13/06/2023, 17:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Anak Usaha PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) yakni PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) memperkirakan nilai investasi untuk bus dan truk listrik di Indonesia sangat besar, mencapai 500 juta dollar AS yang setara dengan Rp 7,4 triliun (kurs Rp 14.859 per dollar AS).

“Kalau bicara apakah bus dan truk itu investasinya hanya 60 juta dollar AS, enggka cukup. Ujung-ujungnya kita akan invest 500-an juta dollar AS, tergantung sampai kapan adopsi pasar, kan pasar juga tidak langsung naik tajam,” kata Direktur Utama VKTR Gilarsi Wahju Setijono di Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Saat ini perusahaan tengah menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan karoseri Tri Sakti yang berlokasi di Tempuran, Kabupaten Magelang. Gilarsi mengatakan, kerja sama tersebut memungkinkan perusahaan memproduksi 3.000 bus dan truk listrik per tahunnya.

“3.000-an lah (produksinya per tahun) ini sedang on going,” ujar Gilarsi.

Baca juga: Valuasi IPO VKTR Murah, Sebanding dengan Potensi EV di Masa Depan?

Direktur VKTR Achmad Amri Aswono Putro mengungkapkan, perseroan akan menyisihkan 60 persen dari dana yang diperoleh saat IPO untuk diinvestasikan ke pabrik VKTR di Magelang, atau sekitar Rp 150 miliar.

“Kalau untuk sekarang ini, capex kita itu 60 persen dari total dana IPO dialokasikan untuk site yang ada di Magelang atau Rp 150-an miliar,” kata Achmad.

Dana tersebut akan digunakan untuk fasilitas carrosserie bus dan truk, assembly, impor, hingga barang jadi. Kedepannya perusahaan masih melihat bagaimana respon pasar, terhadap bus listrik, jika responnya bagus, perushaaan akan memperluas fasilitas tersebut.

“Dana itu akan digunakan untuk pengembangan fasilitas carrosserie, yang saat ini kita akan mulai dengan dana IPO. Kedepan kita akan melihat serapan pasar bagaimana. Kalau bagus, kita akan tambah fasilitasnya,” ungkap dia.

Achmad menekankan, dalam menjalankan bisnis bus listrik pihaknya tidak dapat berjalan sendiri. VKTR menggandeng Tri Sakti sebagai sebagai perusahaan yang telah berpengalaman puluhan tahun dalam bidang carrosserie.

Baca juga: Bersiap IPO, VKTR Berencana Dukung Transportasi Bebas Emisi di IKN

“Mereka punya fasilitas yang memenuhi syarat dan memadai untuk kita bekerja sama. Nantinya kita kaan menambah fasilitas dan kapasitas produksi yang lebih besar dari sekarang,” ujar dia.

Gilarsi menyebut, untuk segmen truk, perusahaan menjalin kerja sama dengan perusahaan di sektor perkebunan, logistik, hingga pertambangan. Di tahun ini, segmen logistik sudah menyerap 80 persen dari total penjualan perushaan, sementra itu 20 persen lainnya dari segmen perkebunan dan mining.

“Dari segmen on the road yaitu logistik, sudah menyerap kurang lebih 80 persen dari total penjualan di tahun ini, dan 20 persen di plantation, dan mining,” ujar Gilarsi.

Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Anindya Novyan menambahkan, harga bus listrik perseroan dibandrol Rp 5 miliar untuk jenis bus listrik tipe K-9 secara completely built-up (CBU) yang diimpor dari pabrik BYD di Shenzhen, China.

“Harga bus listrik Rp 5 miliar, cost of ownership-nya ‘balik modal’ dengan 80 persen OPEX turun dalam waktu 6 tahun. Sementara garansi baterainya itu selama 8 tahun,” ungkap Anindya.

Baca juga: Promo Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI, Ada DP 0 Persen hingga Cashback

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com