Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekosistem Digital Bank BJB Terus Bertumbuh

Kompas.com - 15/06/2023, 13:39 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) terus mendorong pertumbuhan ekosistem digitalnya. Salah satu terobosan yakni melalui smart mobile banking.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, berbagai terobosan yang dilakukan Bank BJB merupakan komitmen perusahaan untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan kinerja terutama di industri perbankan.

Apa saja terobosannya?

Pertama, DIGI mobile apps. Menurut Yuddy, saat ini penggunanya sudah hampir menyentuh angka 1,5 juta pengguna atau tumbuh 103 persen dari tahun lalu.

Kemudian, QRIS merchant. Saat ini QRIS merchant Bank BJB sudah hampir menyentuh angka 1 juta merchant.

Baca juga: Gelar RUPSLB, Bank BJB Rombak Jajaran Komisaris

Selanjutnya, agen laku pandai Bank BJB telah menyentuh angka 15.000 agen atau tumbuh 399 persen dari tahun lalu.

Lebih lanjut Yuddy mengatakan, pertumbuhan ini terus didorong untuk mendukung seluruh channel transaksi nasabah berbasis digital.

"Inovasi terus kami lakukan, sebagai contoh smart mobile banking yang akan segera kami luncurkan dengan berbagai pembaharuan fitur fitur terkini," imbuh Yuddy melalui keterangan pers, Kamis (15/6/2023).

Yuddy menambahkan, Bank BJB tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekosistem digital saja.

Untuk tahun ini Bank BJB juga mengedepankan berbagai layanan kredit unggulan, mendorong pendapatan melalui produk layanan berbasis fee based income, produk layanan berbasis teknologi, dan wealth management.

Baca juga: HUT Ke-62, Bank BJB Tebar Diskon

Saat ini Bank BJB memiliki ribuan jaringan kantor yang tersebar di 14 Provinsi di Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja agar memberi manfaat bagi masyarakat luas. Antara lain dengan terus melakukan inovasi produk, menjaga Non Performing Loan (NPL), meningkatkan nilai aset, memperkuat penyaluran kredit dengan prinsip kehati-hatian, serta memperkuat infrastruktur teknologi," pungkas Yuddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com