Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indukan Ayam Ditambah, Harga Telur Bakal Turun dalam 2 Minggu Lagi

Kompas.com - 16/06/2023, 09:45 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memprediksi harga telur bisa turun dalam dua minggu ke depan.

Hal itu lantaran pemerintah sedang berupaya menambah jumlah indukan ayam agar bisa memproduksi telur lebih banyak. Dengan begitu, pasokan telur dipasaran bisa tercukupi, dan harga bisa kembali stabil.

"Untuk stabil perlu waktu lagi. Karena indukannya kan cepat sehingga perlu waktu kira-kira, ini sekarang sudah tiga minggu mungkin dua minggu lagi (turun)," ujar Mendag Zulhas saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Akui Harga Telur Masih Mahal, Wamendag: Mudah-mudahan Turun dalam Waktu Dekat

Adapun harga telur ayam di sejumlah daerah masih terpantau mahal. Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), secara nasional rata-rata harga telur dibanderol Rp 32.600 per kilogram.

Jika dilihat lebih rinci, di Pasar Modern Maluku Utara sampai tembus Rp 52.000 per kilogram, kemudian Gorontalo tembus Rp 42.000 per kilogram.

Baca juga: Mendag Zulhas Bantah RI Impor Telur Unggas

Penyebab kenaikan harga telur ayam

Menurut Mendag Zulhas kenaikan harga itu dikarenakan banyak induk ayam yang dipotong untuk dijual pada saat Lebaran kemarin.

Sehingga, induk ayam yang semestinya memproduksi telur, jadi terhalang. Inilah yang menyebabkan produksi telur menipis, harga otomatis melonjak.

"Gini, kemarin itu ayam terlalu murah terutama Lebaran itu harganya Rp 33.000, Rp 34.000 (per Kg) padahal kalau mau survive itu harganya Rp 37.000-Rp 38.000. Nah kalau telur mau untung itu Rp 28.000, tapi sekarang dijual Rp 25.000," beber Zulhas.

"Ayam yang induk telur aja dijual agar harganya naik, tapi harga telurnya kurang. Jika begitu, ayam belum saatnya menetes tapi sudah dipecahin, dicutting namanya, dibuang sehingga harga naik," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com