JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mulai melakukan uji coba pada kereta penumpang (electric multiple unit/EMU) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Setelah sebelumnya dilakukan pengujian dengan kereta inspeksi atau (comprehensive inspection train/CIT) hingga 350 kilometer per jam.
Lalu apa bedanya kereta penumpang dengan kereta inspeksi pada kereta cepat Jakarta-Bandung?
Baca juga: Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp 300.000, Erick Thohir: Tunggu Kebijakan Menhub
Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti menjelaskan, rangkaian kereta penumpang memiliki tipe KCIC400AF yang sama dengan kereta inspeksi namun berbeda fungsi, interior, dan eksteriornya.
"Berbeda dengan kereta inspeksi yang dipenuhi ruang rapat dan peralatan pengukuran, kereta penumpang berfungsi untuk melayani penumpang sehingga di dalamnya terdapat fasilitas tempat duduk hingga 601 orang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/7/2023).
Selain interiornya, perbedaan juga terlihat pada eksteriornya di mana kereta inspeksi berwarna abu-abu dan kuning, sementara kereta penumpang berwarna abu-abu dan merah.
Kereta penumpang pada KCJB juga memiliki nama Red Komodo atau Komodo Merah lantaran rangkaiannya berwarna merah dan bentuknya yang terinspirasi dari hewan khas Indonesia dari zaman prasejarah.
Eksterior kereta penumpang juga terinspirasi dari sisik Komodo yang tercermin dalam corak segitiga di hidung dan pintu-pintu kereta.
Terdapat 11 rangkaian kereta penumpang KCJB yang telah tiba seluruhnya di Indonesia. Seluruh rangkaian kereta saat ini terparkir di Depo Tegalluar dan bersiap untuk disertifikasi oleh Kementerian Perhubungan guna memastikan kelayakan operasional kereta.
Baca juga: Simak Kriteria Masyarakat yang Diutamakan Ikut Uji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung Gratis
Adapun satu rangkaian kereta cepat terdiri dari 8 kereta dengan total panjang 208 meter.
Namun kereta inspeksi KCJB memiliki pengaturan tempat duduk yang berbeda dengan kereta penumpang. Pengaturan tempat duduk kereta inspeksi lebih seperti kereta makan pada kereta api pada umumnya yang di tengah kursi terdapat meja.
Baca juga: Bersaing dengan Kereta Cepat, Kemenhub Bahas Nasib KA Argo Parahyangan
Sementara pengaturan tempat duduk pada kereta penumpang KCJB dibagi menjadi tiga kelas pelayanan yaitu First Class di kereta 1 dan 8, Business Class di kereta 7, dan sisanya adalah Premium Economy.
First Class memiliki 18 tempat duduk berwarna abu-abu dengan susunan 2-1, berbahan kursi faux leather, berbordir batik mega mendung.
Kemudian Business Class memiliki 28 tempat duduk berwarna merah dengan susunan 2-2, berbahan faux leather, bermotif laser cut batik mega mendung.
Baca juga: Tiket Kereta Cepat Gratis 3 Bulan, Berapa Tarif Aslinya?
Sementara Premium Economy memiliki 555 tempat duduk berwarna abu-abu dan biru dengan susunan 3-2, berbahan suede, bermotif printing batik mega mendung.