Ditutup Menguat, IHSG Kembali Tembus Level 6.700

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada Rabu (5/7/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda di pasar spot yang melemah.

IHSG ditutup menguat 37,22 poin (0,56 persen) pada level 6.718,97.

Berdasarkan data RTI, terdapat 322 saham yang hijau, 207 saham merah dan 205 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 8,9 triliun dengan volume 18,6 miliar saham.

Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Top gainers yang menopang IHSG antara lain, Gajah Tunggal (GJTL) yang melonjak 20,6 persen ke level Rp 1.170 per saham. Kemudian, RMK Energy (RMKE) yang naik 6,7 persen ke level Rp 955 per dollar AS. Indika Energy (INDY) juga naik 6,12 persen ke level Rp 2.080 per saham.

Top losers di antaranya, Wismilak Inti Makmur (WIIM) yang ambles 4 persen ke level Rp 1.420 per saham. Kemudian, Bank Jago (ARTO) pada posisi Rp 3.350 per saham atau turun 3,18 persen. Selanjutnya, saham Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) yang turun 2,4 persen ke posisi Rp 1.375 per saham.

Sementara pasar saham regional berakhir merah dengan penurunan Nikkei 0,25 persen (83,8 poin) pada posisi 33.338,69, Hang Seng Hongkong melemah 1,5 persen (305,2 poin) ke level 19.110,38, Shanghai Komposit turun 0,69 persen (22,4 poin) menjadi 3.222,95. Kemudian, Strait Times berada pada posisi 3.185,39 atau turun 0,57 persen (18,3 poin).

Adapun bursa Eropa pada awal perdagangan juga merah dengan penurunan FTSE 0,65 persen (48,5 poin) di level 7.471,33. Kemudian GDAXI melemah 0,65 persen (104,8 poin) pada posisi 16.5.933,79.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot berakhir di zona merah. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup turun 23 poin (0,15 persen) ke posis Rp 15.018 per dollar AS atau dibandingkan sebelumnya Rp 14.995 per dollar AS.

Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, rupiah hari ini berada pada level Rp 15.013 per dollar AS, atau menguat dari sebelumnya pada 15.018.

Baca juga: 65 Perusahaan Antre Melantai di Bursa Saham, 2 di Antaranya merupakan Pinjol

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.