Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Redenominasi Rupiah, Bank Indonesia: Belum Akan Dilakukan dalam Waktu Dekat

Kompas.com - 06/07/2023, 11:11 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana redenominasi rupiah kembali ramai diperbincangkan dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Meskipun demikian, Bank Indonesia (BI) menyatakan, wacana penyederhanaan nilai mata uang rupiah tersebut belum akan terealisasi dalam waktu dekat.

Melalui akun resmi Instagram-nya, BI menegaskan, berbagai informasi yang menyebutkan redenominasi bakal segera dilakukan adalah tidak benar. Selain itu, gambar uang rupiah dengan nominal yang lebih kecil juga tidak berasal dari bank sentral.

"Video terkait redenominasi yang beredar tersebut dipastikan bukan bersumber dari Bank Indonesia. Visual uang yang ditampilkan dalam video tersebut dapat dipastikan bukan uang rupiah resmi yang diedarkan oleh Bank Indonesia," tulis akun @bank_indonesia, dikutip Kamis (6/7/2023).

Baca juga: Apa Perbedaan Redenominasi dengan Sanering?

Lebih lanjut BI menegaskan, implementasi redenominasi masih perlu melihat momentum yang tepat. Terdapat sejumlah indikator yang perlu diperhatikan sebelum wacana pengurangan tiga angka nol dapat dilaksanakan.

"Implementasi redenominasi masih perlu melihat momentum yang tepat dan belum akan dilakukan dalam waktu dekat," tulis Bank Indonesia.

Adapun indikator yang diperhatikan oleh bank sentral ialah kondisi makroekonomi, kondisi moneter, dan sistem kuangan yang stabil. BI juga memperhatikan kondisi sosial politik sebelum mengimplementasikan redenominasi rupiah.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI memang sudah mempersiapkan redenominasi rupiah sejak lama dan penerapannya pun tinggal menunggu waktu.

"Kami dari dulu sudah siap, jadi redenominasi itu sudah kami siapkan dari dulu masalah desainnya, kemudian juga tahapan-tahapannya itu sudah kami siapkan sejak dari dulu secara operasional dan bagaimana untuk langkah-langkahnya," kata Perry dalam konferensi pers, Kamis (22/6/2023).

Akan tetapi, keputusan redenominasi rupiah tersebut harus menunggu waktu yang tepat. Meskipun kondisi perekonomian nasional saat ini berada dalam tren positif, namun ketidakpastian global masih membayang-bayangi.

"Ekonomi kita kan sudah bagus iya, sudah bagus tetapi ada baiknya memberikan momen yang tepat, tentu saja perlambatan dari global masih berpengaruh, demikian juga stabilitas ekonomi dan moneter kita kan bagus tetapi ketidakpastian global masih ada, sabar, kondisi sosial politiknya pemerintah yang lebih tahu," tutur Perry.

Baca juga: Wacana Redenominasi Rupiah Kembali Muncul, Apa Manfaatnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com