Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Cerita Mantan Kernet Angkot Asal Bandung yang Sukses Jadi Pebisnis di Shopee

Kompas.com - 14/07/2023, 10:10 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Ahmad Supriadi tidak pernah menyangka keputusan berjualan di Shopee akan membawanya pada kesuksesan.

Kepada Kompas.com, pemuda asal Bandung, Jawa Barat, itu pun bercerita tentang perjuangannya dalam merintis usaha yang diberi nama Flower City dari nol. Begitu pun dengan berbagai tantangan dan peluang yang ditemui saat berjualan online.

Memulai usaha di tengah pandemi

Ahmad tidak memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman bisnis yang mumpuni. Sebelum membuka usaha, ia bekerja sebagai kernet angkot yang wara-wiri di Kota Kembang dan sekitarnya.

Setelah itu, ia sempat bekerja sebagai fotografer dan merasakan berjualan keliling dengan gerobak. Karena pengalaman tersebut, Ahmad pun memberanikan diri untuk menjajal peruntungan dengan membuka bisnis di awal 2020, saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Baca juga: Shopee Tetap Mendominasi Pasar E-commerce di Tengah Kehadiran Pemain Baru TikTok Shop

“Beberapa bulan setelah membuka usaha, orderan semakin berkurang dan uang saya untuk modal menipis. Dari situ saya sadar, harus mencari cara lain, yaitu berjualan online,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (13/7/2023).

Keputusan tersebut wajar. Sebab, bisnis online memang menjadi primadona karena selain prosesnya mudah, jangkauan pelanggannya pun luas. Apalagi, belanja online sudah menjadi kebiasaan banyak orang.

Dari sekian banyak platform berjualan online yang ada di Tanah Air, Ahmad menjatuhkan pilihannya pada Shopee. Menurutnya, platform e-commerce ini secara konsisten menjadi favorit masyarakat.

Hal itu diperkuat dengan data SimilarWeb per Rabu (12/7/2023) yang menunjukkan bahwa jumlah kunjungan Shopee mencapai ratusan juta pengunjung di setiap bulan.

Baca juga: 6 Marketplace Terbesar di Indonesia Tahun 2022, Shopee Teratas

“Karena sering lihat iklan Shopee, akhirnya tebersit pikiran untuk berjualan di sana. Saya lalu beli komputer dan handphone bekas untuk membantu operasional usaha,” ceritanya.

Saat itu, Ahmad belum punya produk sendiri sehingga memutuskan untuk menjadi reseller produk usaha orang lain. Intinya, pemuda tersebut hanya ingin mengubah nasib.

“Waktu itu, di pikiran saya, yang penting bisa jualan di Shopee karena banyak yang pakai,” katanya.

Ia mengaku bahwa keputusan berjualan online di Shopee merupakan langkah tepat. Pasalnya, dana hasil jualan di platform ini pun bisa ditarik dengan cepat.

Baca juga: Kisah Sukses Sunandar, Berjualan Sandal Hingga Thailand bersama Shopee

Bagi pebisnis mula, apalagi kategori usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) seperti Ahmad, hal tersebut penting. Ahmad bisa memutar modal demi keberlanjutan usaha. 

“Di Shopee, penarikan dana bisa dilakukan dalam waktu 1 x 24 jam. Sebelumnya, saya sampai harus jual semua aset buat modal. Kalau di Shopee, saya enggak perlu pusing memikirkan modal. Omzet pun jadi bisa semakin melejit,” tambahnya.

Manfaatkan live streaming Shopee

Kini, Flower City dapat menjual hingga ratusan produk setiap hari melalui Shopee. Bahkan, Flower City sudah memiliki 15 karyawan dan bisa memproduksi belasan ribu kaus, sweater, dan hoodie setiap bulan serta beromzet ratusan juta hingga satu miliar rupiah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com