JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi tak menampik bahwa harga Minyakita masih mahal.
Hal itu dia ungkapkan saat melakukan pengecekan stok dan harga komoditas pangan di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Jumat, (14/7/2023).
Oleh karena itu, Arief menugaskan Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Barat untuk menambah stok dan pasokan Minyakita ke pasar-pasar di Jawa Barat khususnya Kota Bandung.
"Untuk menjaga stabilitas harga Minyakita, kita sudah minta Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Barat untuk tambah stok dan pasokan Minyakita ke pasar-pasar di Jabar, khususnya Kota Bandung," ujar Arief saat melakukan pengecekan stok dan harga komoditas pangan di Pasar Sederhana, Kota Bandung, dikutip Kompas.com lewat siaran resminya, Sabtu (15/7/2023).
Baca juga: Kemendag: Pedagang yang Jual Bundling Minyakita akan Dicabut Izin Usahanya
Untuk diketahui, Minyakita merupakan program besutan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang diluncurkan sebagai langkah untuk mendapatkan harga minyak goreng kemasan yang pada tahun lalu mahal dan langka.
Mendag Zulhas membanderol harga minyakita sebesar Rp 14.000 per kilogram. Namun sayangnya berdasarkan pantaun Kompas.com di Pasar Slipi belum lama ini, harga minyakita jutstru mahal yang dibanderol Rp 15.500 per kilogram.
Baca juga: Sudah Dilarang Minyakita Masih Dijual di TikTok, Kemendag: Keywordnya Diakali
Adapun sebelumnya, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim tak menampik harga minyak goreng curah dengan merek Minyakita belum merata sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan yakni Rp 14.000 per liter.
"Kita ketahui, untuk Indonesia Timur belum merata HET Rp 14.000. Hanya di kota besar saja," ujarnya saat jumpa pers di Kementerian Perdagangan belum lama ini.
Oleh sebab itu, lanjut dia, pihaknya akan melalukan evaluasi dan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk membicarakan upaya apa yang tepat untuk diterapkan.
Baca juga: Wamendag Bantah Harga Minyakita Mahal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.