Oleh: Rangga Septio Wardana dan Brigitta Valencia Bellion
KOMPAS.com - Dalam melakukan sesuatu, setiap orang membutuhkan fokus dan konsentrasi. Pasalnya, fokus dan konsentrasi merupakan salah satu kunci agar hasil pekerjaan yang dilakukan menjadi optimal.
Namun, terkadang gangguan muncul dan menyebabkan seseorang dapat kehilangan fokus. Distraksi tersebut juga dapat menyebabkan pekerjaan yang dilakukan terhambat, tertunda, atau bahkan berantakan.
Informasi ini pun menjadi pembahasan dalam siniar Obsesif bertajuk “Belajar Manfaatkan Waktu dan Kendalikan Fokus! ft. Gramedia Pustaka Utama”, dengan tautan akses dik.si/ObsesifFokus.
Bekerja dengan fokus atau konsentrasi penuh disebut dengan deep work. Fokus dan konsentrasi akan mendorong kemampuan berpikir seseorang untuk memberi hasil yang memuaskan.
Namun, bekerja dengan fokus dan penuh konsentrasi tak mudah. Lantas, bagaimana cara melatih fokus dan konsentrasi?
Dalam American Psychological Association, Larry Rosen, seorang profesor emeritus psikologi di California State University, berpendapat bahwa mengembalikan fokus dapat dilakukan dengan metode technology break.
Baca juga: Kuasai Self Leadership Sebelum Jadi Pemimpin
Caranya adalah dengan mengambil rehat sejenak untuk membuka ponsel. Hal ini dapat dilakukan dengan mematikan atau menyetel ponsel dalam mode senyap. Dengan demikian, seseorang akan lebih fokus bekerja karena meminimalisasi terjadinya gangguan yang diakibatkan oleh ponsel.
Umumnya, seseorang dapat kehilangan fokus karena tak mengetahui tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian, menyusun rencana akan berguna untuk mendorong seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat daftar tugas dan rentang waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Cara ini efektif karena fokus dan konsentrasi akan meningkat secara otomatis ketika otak mengetahui apa yang harus dilakukan.
Kemampuan untuk fokus dan konsentrasi akan terganggu jika tak memiliki kualitas tidur yang baik. Maka dari itu, setiap orang perlu menjaga waktu dan kualitas tidur agar dapat menjalani hari dengan maksimal.
Umumnya, jam tidur yang disarankan untuk orang dewasa berusia 18-60 tahun adalah 7 jam atau lebih. Sementara orang yang lebih tua mungkin membutuhkan jam tidur hingga lebih 9 jam.
Kesulitan untuk fokus dan konsentrasi disebabkan oleh pikiran yang mudah teralihkan. Maka dari itu, seseorang perlu melatih mindfulness untuk mempertahankan kesadaran diri agar dapat berkonsentrasi dengan apa yang sedang dilakukan.
Melatih mindfulness dapat dilakukan dengan cara meditasi, berlatih teknik pernapasan, dan latihan gerakan seperti yoga.
Namun, melatih fokus dan konsentrasi juga membutuhkan waktu yang tak sebentar. Maka dari itu, jangan berhenti untuk melatih fokus agar lebih produktif menjalani hari.
Baca juga: 5 Kunci Sukses Berwirausaha
Dalam siniar Obsesif, ada empat langkah yang perlu dilakukan untuk melatih fokus dan konsentrasi, yaitu sorotan, laser, energi, dan renungan. Lantas, apa maksud dari empat hal tersebut?
Dengarkan informasi lengkapnya dalam siniar Obsesif episode “Belajar Manfaatkan Waktu dan Kendalikan Fokus! ft. Gramedia Pustaka Utama” di Spotify dengan tautan akses dik.si/ObsesifFokus.
Di sana, ada pula beragam informasi menarik seputar dunia kerja untuk job seeker dan fresh graduate.
Ikuti siniar Obsesif dan akses playlist-nya di YouTube Medio by KG Media sekarang juga agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya