Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank BJB Cetak Laba Rp 1,1 Triliun pada Semester I-2023

Kompas.com - 27/07/2023, 10:12 WIB
Reni Susanti,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau Bank BJB (BJBR) mencatat laba Rp 1,1 triliun sepanjang semester I/2023 secara konsolidasi. Jumlah ini relatif stagnan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,19 triliun.

Sementara untuk triwulan kedua 2023, BJB meraup Rp 657 miliar, naik dibandingkan triwulan pertama sebesar Rp 446 miliar.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menyebutkan, meski tekanan khususnya dari dampak suku bunga masih ada, pihaknya akan terus bekerja keras untuk menjaga momentum pertumbuhan tersebut sampai dengan akhir tahun ini.

"Dengan melakukan pengelolaan aset dan liabilitas yang optimal, meningkatkan fee based income, juga mendorong efisiensi baik melalui suku bunga maupun dalam setiap kegiatan operasional,” ucap dia saat paparan kinerja, di Bandung, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: BCA Cetak Laba Bersih Rp 24,2 Triliun pada Semester I-2023

Hingga Juni 2023, aset BJBR tercatat Rp 177,7 triliun atau meningkat 3,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

Catatan tersebut dikontribusi dari penyaluran kredit dan pembiayaan yang tumbuh 10 persen pada semester pertama 2023 (yoy) menjadi Rp 121,3 trilliun.

"Pembiayaan disalurkan lebih selektif jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 10,3 persen, dengan membatasi pertumbuhan pada segmen yang memiliki low yield dan mendorong pertumbuhan pada segmen yang memiliki yield lebih tinggi untuk mengimbangi tekanan biaya dana," ujar Yuddy .

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) pertumbuhannya mengimbangi penyaluran kredit yang diberikan dengan menjaga Loan to Deposit Ratio (LDR) optimal per Juni sebesar 90,4 persen.

"Juga rasio-rasio likuiditas lainnya sesuai ketentuan regulator yang ada, dimana pertumbuhan DPK sampai dengan bulan juni tahun 2023 melambat 3,1 persen year on year menjadi Rp 129 trilliun," tutur dia.

Hal ini sekaligus mengantisipasi kondisi kenaikan suku bunga acuan melalui rebalancing aset dan liabilitas yang sensitif dengan memastikan kondisi likuiditas terjaga dengan baik.

Adapun Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) terjaga pada level 1,2 persen dengan coverage level 119,1 persen. Sedangkan rasio Permodalan (CAR) berada pada level 20,1 persen.

Yuddy mengatakan,  ke depan akan fokus dalam mendorong pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, mengoptimalkan ekosistem yang dikelola, juga meningkatkan product holding dari nasabah-nasabah yang ada.

Dia optimistis kinerja bank bjb hingga akhir tahun akan terus berkembang baik, dengan proyeksi pertumbuhan pada level 9-11 persen untuk kredit. Porsi kredit dengan imbal hasil yang lebih tinggi ini akan diutamakan untuk mengimbangi tekanan biaya dana.

"Kami melihat ruang pertumbuhan untuk penyaluran kredit masih cukup baik didukung dengan berbagai kebijakan yang ada untuk mendorong pemulihan ekonomi, meski masih terdapat tekanan pada biaya dana," ucap Yuddy.

Dalam menghadapi semester 2 tahun 2023, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi, di antaranya mendorong efisiensi berbasis teknologi sehingga lebih efektif dan efisien, sekaligus meminimalisir risiko human error.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com