Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Kinerja Telkom, XL, dan Indosat Semester I-2023, Mana yang Paling Moncer?

Kompas.com - 01/08/2023, 10:36 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga emiten telco di Tanah Air yakni, PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) baru saja merilis laporan kinerja keuangan semester I-2023 dengan hasil kinerja yang bervariasi.

Telkom dan Indosat pada semester I-2023 mencatatkan penurunan laba bersih, masing-masing Rp 12,7 triliun atau turun 4,16 persen, dan ISAT merosot 41,5 persen menjadi Rp 1,9 triliun.

Penurunan laba Indosat terjadi karena beban perusahaan yang meningkat 21,2 persen dari Rp 16,43 triliun menjadi Rp 19,91 triliun.

“Penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan biaya lain-lain, peningkatan biaya depresiasi dan amortisasi, dan peningkatan biaya keuangan," kata President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Vikram Sinha, secara virtual, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Laba Bersih Indosat Turun Saat Pendapatan Meningkat

Adapun mayoritas beban tersebut berasal dari tidak adanya rincian pendapatan lain-lain, yang mana di tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp Rp 3,58 triliun. Di sisi lain, aset perusahaan dan ekuitas juga mengalami penurunan masing-masing Rp 109,89 triliun YoY, dan Rp 31,07 triliun dibanding akhir tahun 2022.

Walau demikian, pendapatan Indosat meningkat 9,5 persen secara tahunan menjadi Rp 24 triliun di semester I-2023. Adapun penyumbang pendapatan, di antaranya dari segmen selular yang meningkat 8,4 persen, pendapatan MIDI naik 15,7 persen, sementara pendapatan telekomunikasi tetap meningkat sebesar 25,9 persen dibandingkan periode sama pada 2022.

Sementara itu, penurunan laba TLKM terjadi akibat kenaikan beban biaya pada semester I-2023 menjadi Rp 19,1 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 17,8 triliun. Beban umum dan administrasi juga naik menjadi Rp 3,3 triliun pada semester I-2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,8 tiliun.

Demikian juga dengan beban interkoneksi yang mengalami kenaikan menjadi Rp 3 triliun pada kuartal II-2023, dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 2,6 triliun. Emiten telekomunikasi BUMN itu mencatat pertumbuhan pendapatan yang berasal dari pendapatan konsolidasian yang naik 2,1 persen menjadi Rp 73,5 triliun pada semester I-2033 dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 71,98 triliun.

Kinerja dari segmen Data, Internet & IT Services juga berkontribusi, dengan pertumbuhan sebesar 6,1 persen YoY menjadi Rp 41,6 triliun. Sementara itu, dari bisnis IndiHome, pendapatan tumbuh 4 persen menjadi Rp 14,4 triliun, dan Interconnection sebesar Rp 4,5 triliun atau tumbuh 5,7 persen.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, komposisi pendapatan Telkom bergerak dinamis seiring dengan transformasi perusahaan di mana kontribusi pendapatan dari bisnis digital (digital business) terus meningkat.

“Ini menunjukkan bahwa transformasi perusahaan berada pada jalur yang benar untuk tetap tumbuh secara berkelanjutan sesuai perubahan bisnis," kata Ririek.

Baca juga: Telkom Raih Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Semester I-2023

Sementara itu laba periode berjalan XL Axiata mencapai Rp 657,5 miliar, naik 6,1 persen tahun lalu Rp 617,01 miliar.

Emiten berkode ECL ini mengalami kenaikan pendapatan 12 persen menjadi Rp 15,7 triliun pada semester I-2023. Pertumbuhan laba bersih XL ditopang oleh pendapatan data dan layanan digital yang mencapai Rp 14,41 trilun, atau sekitar 91 persen dari total pendapatan.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, pertumbuhan EXCL semakin kuat di sepanjang semester pertama tahun 2023 dengan kinerja keuangan perseroan yang tumbuh double digit di tengah kompetisi dan dinamika industri.

“XL Axiata berhasil mencatat kinerja yang solid, tumbuh double digit untuk Semester I-2023. Hal ini merupakan hasil dari upaya maksimal kami di semua aspek bisnis untuk merebut pasar. Pertumbuhan double digit kami raih pada Pendapatan, EBITDA, dan NPAT,” kata Dian.

Hingga penutupan perdagangan Senin (31/7/2023), saham TLKM berada di posisi Rp 3.720 per lembar, dengan kapitalisasi pasar Rp 368,51 triliun. Kemudian ISAT di level Rp 9.200 dengan kapitalisasi pasar Rp 74,18 triliun. Adapun EXCL berada pada Rp 2.270 dengan kapitalisasi pasar Rp 24,35 triliun.

Baca juga: XL Axiata Raih Laba Rp 657,5 Miliar pada Semester I-2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com