Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

“Nilai” yang Dicari Pengunjung Ketika Menikmati Mal

Kompas.com - 01/08/2023, 15:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

SEJUMLAH mal yang masih sepi pengunjung ketika roda ekonomi mulai kembali berputar mengundang banyak tanya.

Jauh sebelum pandemi melanda dunia, berbagai pusat belanja memang sudah sepi pengunjung. Maraknya e-dagang disebut-sebut menjadi salah satu penyebab.

Pengamat ritel mengemukakan pusat belanja yang hanya menawarkan fungsi belanja saja, diperkirakan tidak akan bertahan lama. Ditinggal pengunjung hingga akhirnya tutup sendiri.

Akademisi pemasaran selalu menyarankan agar pengelola mal memahami perubahan perilaku pengunjung.

Kemudian mencoba beradaptasi agar dapat memenuhi keinginan konsumen yang telah berubah. Namun tidak mudah juga untuk mengetahui keinginan tersebut.

Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui harapan pengunjung ketika mendatangi mal. Studi tersebut menyimpulkan setidaknya terdapat delapan “nilai” atau “value” yang dicari pengunjung (El-Adly & Eid, 2015).

Nilai merupakan benefit bagi konsumen yang semestinya melebihi “biaya” ketika berkunjung ke mal. Biaya adalah segala upaya yang dikeluarkan konsumen untuk memperoleh benefit dari produk atau jasa yang dikonsumsi.

Apa nilai yang pengunjung cari?

Pertama, pengunjung mencari nilai hedonis (hedonic value). Nilai hedonis adalah kesenangan pengunjung ketika berbelanja.

Mereka mengharapkan kemampuan pengelola mal untuk menyediakan kegembiraan, fantasi, dan inspirasi.

Mal melalui desain interior, dekorasi, musik, aroma, pencahayaan, hiburan, peragaan busana dan lingkungan sekitarnya mampu menciptakan nilai hedonis tersebut.

Kedua, nilai utilitarian (utilitarian value). Tidak seperti nilai hedonis yang berkaitan dengan perasaan dan emosi, nilai utilitarian terutama terkait dengan pencapaian tujuan perjalanan belanja dengan cara yang efisien dan nyaman (Babin dkk, 1994).

Nilai utilitarian mencerminkan misi untuk mendapatkan apa yang pengunjung butuhkan atau inginkan dengan membeli suatu produk.

Mal memberikan nilai utilitarian kepada pembeli melalui kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui variasi toko, produk, restoran, dan penyedia layanan di mal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Perempuan Duduki 60 Persen Posisi Manajemen di Prudential Indonesia

Work Smart
Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Awasi Bus Pariwisata Tak Berizin, Kemenhub Perlu Kerja Sama dengan Instansi Lain

Whats New
Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak, Pengguna dan Masyarakat Diminta Waspada

Whats New
Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Tumbuh 12,4 Persen, Kredit Perbankan Tembus Rp 7.245 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Waspada Modus Penipuan Keuangan Baru yang Mengincar Masyarakat pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com