Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBS dan BNP Paribas Luncurkan Reksadana ESG, Bisa Dibeli Lewat Aplikasi

Kompas.com - 02/08/2023, 18:08 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM) meluncurkan reksadana BNP Paribas Indonesia ESG Equity (BNP Paribas Indonesia ESG Equity).

Produk ini ditujukan bagi nasabah segmen prioritas dan kalangan tertentu (private banking) yang ingin berinvestasi sekaligus menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Direktur Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung mengatakan, tren penerapan ESG dalam investasi terutama di kalangan nasabah wealth management DBS terus diminati.

Baca juga: Dukung Penerapan ESG, Bank Mandiri Catatkan Pembiayaan Kredit Berkelanjutan Rp 232 Triliun di Semester I -2023

"Produk ESG cenderung memiliki risiko lebih rendah karena turut menerapkan good governance, dan berkontribusi positif ke masyarakat luas dan dunia," kata dia dalam konferensi pers Peluncuran BNP Paribas Indonesia ESG Equity Fund di aplikasi digibank by DBS, Rabu (2/8/2023).

Dia menyebutkan, produk ini hadir di aplikasi digibank by DBS.

"Kami ada pilihan reksadana 5 sampai 6 pilihan (di aplikasi sigibank by DBS) semuanya ESG related fund," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT BNP Paribas Asset Management Priyo Santoso menjelaskan, lewat produk ini pihaknya menerapkan kriteria ESG yang merujuk pada prinsip dan pedoman ESG perusahaan di seluruh dunia.

Kriteria Itu diimplementasikan untuk memilih emiten dalam portofolionya.

"Metode ini kami yakini dapat memberikan pengelolaan risk-adjusted return yang lebih baik, serta turut mengajak para investor untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)," tutur dia.

Sementara itu, Head of Business Development 2 Division PT Bursa Efek Indonesia Ignatius Denny

Wicaksono menyampaikan, BEI berupaya mengembangkan ekosistem pasar modal Indonesia yang mengadopsi praktik-praktik keberlanjutan.

"Kami berharap langkah ini mendorong perkembangan ekosistem investasi berkelanjutan dan menggerakkan perusahaan lain untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan keberlanjutan di Indonesia,” tutup dia.

Sebagai informasi data PwC tahun 2022 menunjukkan, Asset under Management (AuM) produk investasi berorientasi ESG di Asia Pasifik dicanangkan akan bertumbuh lebih dari tiga kali lipat atau mencapai 3,3 triliun dollar AS pada 2026.

Di Indonesia sendiri per Februari 2023, dana kelolaan reksa dana yang mengusung tema ESG telah mencapai Rp 4,796 triliun, atau melonjak dari Rp 253 miliar pada 2017.

Baca juga: BCA Tawarkan Reksadana Berbasis Syariah dan ESG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com