Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas El Nino, Harga Gula Rafinisi Diprediksi Naik di Atas Rp 13.000 Per Kg

Kompas.com - 02/08/2023, 18:26 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memprediksi harga gula rafinasi di Indonesia akan naik di atas Rp 13.000 per kilogram pada tahun 2024.

Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman mengatakan, kenaikan tersebut menyusul naiknya harga gula dunia yang masih tinggi.

Harga gula itu sudah tinggi naiknya dari dari dulu, tahun lalu aja naiknya 30 persen, tetapi diprediksi untuk tahun depan perkiraan naiknya akan sampai 10 persen. Gula rafinasi ini diperkirakan harganya akan di atas Rp 12.000-Rp 13.000 per kilogram,” ujar Adhi saat ditemui di Jakarta, Rabu (2/7/2023).

Baca juga: Ada El Nino, Gapmmi Prediksi Komoditas Terkait Impor Akan Makin Mahal

Adapun berdasarkan catatan Kompas.com harga gula rafinasi saat ini dibanderol Rp 11.000-12.000 per kilogram.

Adhi menilai, selain karena harga gula di dunia yang tinggi, penyebab harga gula rafinasi mahal di Tanah air juga lantaran adanya cuaca ekstrem El Nino yang diprediksi terjadi pada Agustus-September 2023.

"Yang jelas kayak gula bisa jangka panjang harga tinggi. Jadi kalau El Nino otomatis awal tanam tebu itu kan butuh air banyak dan karena El Nino panas jadi berkurang produksinya. Berarti akan terjadi sampai tahun depan harga masih tinggi," kata Adhi.

Oleh sebab itu dia berharap pemerintah bisa bekerjasama antar-kementerian untuk fokus menentukan peningkatan produktifitas pangan baik untuk gula, beras hingga jagung.

"Jangan nanti karena pingin menjaga semua stok agar aman tapi tidak fokus, yang ada malah kehilangan semuanya," kata Adhi.

Baca juga: Harga Gula Kristal Putih di Tingkat Petani Naik Jadi Rp 12.500, Sudah Ideal?


Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan, harga gula di tingkat internasional yang kian meroket menjadi salah satu alasan pemerintah menaikkan harga Pokok Pembelian (HPP) gula.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan, kenaikan harga gula dunia tersebut disebabkan kondisi iklim di negara pemasok gula menghambat proses produksi.

"Memang di akhir bulan terutama Mei dan Juni ada peningkatan sedikit (harga gula dunia) walaupun di peningkatannya itu kalau tahun lalu itu sekitar 18 sen (dolar Amerika) per pound-nya, sekarang masuk ke 26 sen per pound-nya," kata Putu di Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com