Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rifda Naufalin
Dosen

Prof. Dr. Rifda Naufalin, S.P., M.Si. Lahir di Kudus pada 1970. Pendidikan kesarjanaan diselesaikan di Fakultas Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Berkesempatan studi S2 di Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bidang Ilmu Pangan. Gelar Doktor diperoleh dari Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (2002-2005) bidang Ilmu Pangan. Bekerja sebagai staff pengajar di Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto sejak tahun 1995 hingga sekarang. Mengajar beberapa mata kuliah, yakni Kimia Pangan, Mikrobiologi Dasar, Mikrobiologi Pangan, Analisis Pangan, dan Manajemen Mutu Keamanan Pangan.

Manfaat Digitalisasi Pasar Melalui QRIS bagi UMKM

Kompas.com - 03/08/2023, 09:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BANK Indonesia telah melakukan digitalisasi pasar melalui alternatif pembayaran nontunai QRIS yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal.

Bank Indonesia berkomitmen mengembangkan potensi digitalisasi dengan menggunakan BSPI 2025 sebagai pedoman regulasi sistem pembayaran dalam menavigasi fungsi industri sistem pembayaran pada masa ekonomi dan keuangan digital, salah satunya dengan diluncurkannya Quick Response Indonesian Standard (QRIS).

Menurut data BI pada Mei 2023, sebanyak 98,14 persen gerai QRIS merupakan UMKM.

Digitalisasi pasar melalui QRIS merupakan salah satu bentuk dukungan BI terhadap program 30 juta UMKM Go Digital 2024 dan salah satu bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap revolusi sistem pembayaran Indonesia dan memajukan UMKM di era digital.

Hal ini didukung perkembangan UMKM yang begitu pesat. Menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, jumlah perkembangan UMKM tahun 2018 sebanyak 64,2 juta, lalu meningkat menjadi 65,5 juta pada 2019.

Penggunaan pembayaran digital semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Berdasarkan data Bank Indonesia, transaksi QRIS mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya dan 83 persen didominasi para pelaku UMKM.

Dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, UMKM memiliki peran krusial. Sebanyak 56,54 juta unit UMKM atau setara dengan 99,99 persen total pelaku usaha memiliki kontribusi yang sangat besar dalam membantu pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

Penggunaan QRIS memberikan banyak keuntungan berupa kecepatan dan kemudahan transaksi serta meminimalkan biaya operasional, sehingga QRIS dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan UMKM. Tentunya hal tersebut dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Peran digitalisasi dalam membantu pertumbuhan UMKM tidak dapat diabaikan di era teknologi yang terus berkembang pesat.

Pada 2024, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM masuk ke dalam ekosistem digital. Adapun saat ini sudah ada 22 juta UMKM yang tercatat berada di ekosistem digital.

Dengan berada di dalam ekosistem digital, UMKM bisa mengakses pasar yang lebih luas dan alternatif pendanaan untuk meningkatkan kapasitas usaha.

Digitalisasi UMKM dengan QRIS dapat meningkatkan inklusi keuangan bagi UMKM. Tersedianya akses dan layanan keuangan yang mudah dijangkau oleh UMKM menjadi salah satu faktor penting meningkatkan produktivitas dan ketahanan UMKM terhadap guncangan ekonomi.

Inklusi keuangan digital menjadi salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia pada 2022.

Dengan memanfaatkan digitalisasi, inklusi keuangan dapat didorong meningkatkan produktivitas dan inklusivitas ekonomi yang berkesinambungan khususnya pada kelompok UMKM.

Salah satu hal yang menyebabkan kalahnya UMKM dalam persaingan di pasar adalah tidak praktisnya akses yang disediakan khususnya pembayaran.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com