Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Sempat Bangkrut, Perajin Batik Boyolali Ini Kembali Bangkit dan Sukses berkat Ekspor Ritel di E-Commerce

Kompas.com - 09/08/2023, 11:53 WIB
Anissa DW,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dampak pandemi Covid-19 membuat banyak pedagang dan pengusaha harus merelakan bisnisnya bangkrut. Salah satunya dialami oleh Achmad Latief (37).

Pria yang merintis usaha batik sejak 2008 di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta itu terpaksa menutup tokonya akibat pandemi. Pasalnya, omzet penjualan tokonya anjlok drastis hingga nol rupiah.

Namun, Achmad tidak menyerah dengan keadaan. Ia mencoba mengikuti saran dari rekannya untuk memulai bisnis secara online. Pada akhir 2020, Achmad memutuskan membuka toko online di marketplace dengan pertimbangan pangsa pasar yang luas dan dapat menjangkau seluruh Indonesia.

Awalnya, Achmad merasa kebingungan karena tidak terbiasa menjalankan bisnis secara online. Namun, ia tetap giat belajar hingga mampu memahami seluk-beluk berjualan secara digital.

Baca juga: Maksimalkan Penjualan Online, Pedagang Asal Pemalang Ini Bisa Bangun Rumah Impian

“Saya terbiasa jualan langsung ketemu pembeli, tapi tiba-tiba (jualan) cuma pakai handphone dan komputer. Perlahan-lahan saya mulai menikmati dan ternyata enggak sesulit yang dibayangkan. Apalagi, saya juga ikut Bimbel Shopee dan diajari cara memulai bisnis secara online,” ujar Achmad.

Perjuangan dan kerja keras Achmad pun mulai membuahkan hasil. Pada akhir 2021, omzetnya perlahan meningkat. Puncaknya pada Ramadhan 2023, omzet penjualannya menyentuh miliaran rupiah.

Achmad pun berhasil membangun gudang dan rumah produksi untuk Toko Zahra 27 miliknya di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Manfaatkan peluang ekspor retail

Tidak berpuas diri dengan capaian tersebut, Achmad terus mengembangkan usahanya ke pasar internasional dengan memanfaatkan program Ekspor Shopee.

Untuk diketahui, program Ekspor Shopee yang diinisiasi Shopee memungkinkan pelaku usaha kecil untuk menembus pasar ekspor melalui mekanisme cross border commerce.

Program tersebut membuka peluang bagi pelaku UMKM yang ingin melebarkan pasar ke luar negeri. Terlebih, Shopee memberikan kemudahan mekanisme ekspor tanpa kuota tertentu.

Hal itu memungkinkan Achmad mengekspor produk batiknya dalam jumlah berapa pun sesuai pesanan pelanggan.

Baca juga: Shopee Buka Akses 20 Juta Produk UMKM Lokal Bersaing di Pasar Ekspor

“Alhamdulillah, enggak ribet sama sekali. Saya enggak perlu tambah biaya apa pun. Pelanggan juga enggak harus bayar ongkos kirim (ongkir) mahal-mahal. Mau beli satu atau dua saja bisa. Saya tetap bisa jual produk dengan harga mulai dari Rp 40.000 sampai yang paling mahal Rp 200.000,” ungkapnya.

Berkat program tersebut, Achmad berhasil mengekspor produk batik buatannya ke berbagai negara, seperti Malaysia dan Singapura. Ia pun bangga karena produknya dipakai oleh orang luar negeri.

“Saya senang bisa memperkenalkan produk dalam negeri ke dunia luar. Bangga banget rasanya karena tidak pernah menyangka ada yang tertarik membeli (produk saya) di luar negeri. Waktu itu, penjualan ekspor perdana ke Malaysia,” katanya.

Berkat kondisi bisnisnya yang semakin stabil, Achmad mampu memberdayakan keluarga dan puluhan warga di lingkungan rumahnya untuk mengelola produksi batik Toko Zahra 27. Dengan demikian, usahanya dapat semakin berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com