Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Upaya Sehatkan Waskita Karya dari Keterpurukan

Kompas.com - 09/08/2023, 14:12 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk melakukan sejumlah upaya menyehatkan keuangan. Perusahaan saat ini tengah menghadapi beberapa masalah seriss.

Beban pembayaran utang serta bunga yang harus ditanggung membuat arus kas perusahaan menjadi negatif. Terbaru, saham perusahaan juga terkena suspensi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) karena tak mampu membayar obligasi yang sudah jatuh tempo.

Per Juni 2023, total kewajiban perseroan mecapai Rp 84,31 triliun. Utang Waskita Karya ini terdiri dari utang jangka pendek Rp 22,79 triliun dan utang jangka panjang Rp 61,51 triliun. 

Direktur Utama Waskita Karya, Mursyid, mengungkapkan perseroan tengah melakukan perbaikan-perbaikan secara komprehensif dan berkelanjutan sesuai Program Transformasi Waskita.

Baca juga: BUMN Waskita Jadi Emiten Karya yang Paling Merugi di Paruh 2023

“Saat ini Perseroan sangat selektif dalam memilih proyek terutama dalam hal kepastian pembayaran, terdapat uang muka dan monthly payment serta sudah melalui Komite Manajemen Resiko Konstruksi," terang Mursyid dalam keterangan resminya, Rabu (9/8/2023).

Lanjut dia, harapannya dengan menyeleksi secara ketat, proyek yang didapatkan perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan.

Murysid meneruskan, perusahaan juga sejak beberapa tahun terakhir terus meningkatkan efisiensi dengan digitalisasi sehingga dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan.

“Perseroan melakukan sentralisasi procurement, engineering dan penerapan lean construction pada proyek-proyek yang sedang berjalan," beber Musyid.

Baca juga: Meski Keuangan Karut-marut, Waskita Diserahi Proyek Terbanyak di IKN

"Juga melakukan efisiensi beban biaya operasional serta reorganisasi sebagai konsep lean office. Hal ini dilakukan agar proses bisnis perseroan menjadi lebih efisien dan agile,” kata dia lagi.

Waskita Karya juga tengah menyusun strategi atas penyelesaian pekerjaan Proyek Strategis
Nasional (PSN) terutama proyek jalan tol. Di antara penyelesaian proyek jalan tol yaitu ruas tol Bogor - Ciawi - Sukabumi dan Kayu Agung – Palembang Betung yang rencananya menggunakan dana PMN.

Adapun alasan terkait dengan penundaan pencairan dana PMN 2022 sebesar Rp 3 triliun adalah karena Waskita sedang dalam proses review Master Restructuring Agreement (MRA) untuk melakukan restrukturisasi struktur keuangan Perseroan secara komprehensif.

“Saat ini Perseroan sedang dalam diskusi intensif dengan kreditur baik dengan perbankan maupun pemegang obligasi dalam proses review secara komprehensif terhadap skenario modifikasi MRA sehingga pemberian dana PMN tahun ini belum bisa dilakukan" ujar Mursyid.

Baca juga: Meski Didera Utang Rp 84 Triliun, Gaji Karyawan Waskita Tetap Dibayar

Mursyid juga mengatakan bahwa dana PMN 2022 sebesar 3 triliun belum masuk ke kas perseroan.

“Perseroan berkeyakinan Pemerintah akan tetap membantu dalam rangka percepatan penyelesaian PSN terutama untuk ruas tol Bogor - Ciawi – Sukabumi dan Kayu Agung – Kapal Betung melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang saat ini masih dalam kajian. Disamping itu, Perseroan akan mencari formula yang paling pas untuk kondisi Waskita saat ini,” tambah Mursyid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com