Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pelabuhan Bungkutoko Kendari dan Jadwal Kapal ke Wakatobi

Kompas.com - 11/08/2023, 19:09 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pelabuhan Bungkutoko atau juga dikenal dengan Pelabuhan Kendari Sulawesi Tenggara adalah akses yang sangat penting di provinsi ini. Selain untuk angkutan kapal peti kemas, pelabuhan ini juga diperuntukkan untuk kapal penumpang.

Mengutip laman resmi Kementerian Perhubungan, dibangun sejak tahun 2009, Pelabuhan Bungkutoko Kendari selesai dan mulai beroperasi pada 2015.

Lokasinya persis di mulut Teluk Kendari yang menjadi tempat pertemuan arus keluar masuk air laut dari Teluk Kendari serta dari Laut Banda.

Pembangunan Pelabuhan Bungkutoko sendiri sebenarnya sudah direncakan sejak lama. Rencana pembangunan pelabuhan ini telah diputuskan oleh Presiden Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 168 Tahun 1998 tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu, Buton, Kolaka dan Kendari.

Baca juga: Info Pelabuhan Tribuana, Jadwal Kapal, dan Tarif Tiket ke Nusa Penida

Pembangunan Pelabuhan Bungkutoko juga merupakan pengembangan dari Pelabuhan Kendari Sulawesi Tenggara yang terkendala penegembangannya karena keterbatasan lahan pengembangan.

Selain itu Pelabuhan Kendari Sulawesi Tenggara juga sulit dikembangkan lantaran adanya pendangkalan perairan kolam, alur pelayaran yang sempit, dan rencana pemerintah daerah untuk membangun jembatan di atas alur pelayaran dengan tinggi bebas yang terbatas.

Pelabuhan Bungkutoko Kendari merupakan pelabuhan pengumpul yang memiliki kapasitas kapal kargo sebesar 6.000 DWT dan merupakan yang terbesar.

Selain itu, Pelabuhan Bungkutoko juga dapat menampung kapal penumpang dengan ukuran 6.022 GT (Pelni) dengan kedalaman Faceline dermaga seluas 8 M LWS.

Baca juga: Info Pelabuhan Semayang Balikpapan, Jadwal Kapal, dan Tiketnya

Jadwal kapal Pelabuhan Bungkutoko ke Wakatobi

Sebagai informasi saja, Pelabuhan Bungkutoko juga melayani kapal angkut penumpang yang dioperasikan Pelni.

Mengutip Tribun Sultra, kapal Pelni ini melayani rute perjalanan laut mulai dari Kota Kendari-Wanci, Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, begitupula sebaliknya.

Kapasitas kapal Jetliner sendiri mampu menampung hingga 600 penumpang dalam sekali jalan. Kapal Jetliner diketahui akan melayani penumpang Kendari-Wanci dalam waktu 3 hingga 4 kali seminggu.

Mulai dari Senin, Rabu, Jumat. Keberangkatan dimulai pukul 18.00 WITA petang dari Pelabuhan Pelni Kendari. Kapal Pelni akan tiba pukul 06.00 WITA pagi di Pelabuhan Pangulubelo, Wanci.

Baca juga: Info Pekabuhan Ambarita, Tarif Tiket, dan Jadwal Kapal ke Ajibata

Untuk harga tiket kapal express Jetliner dari Pelabuhan Pelni Kendari menuju Wanci tidak ada perubahan dari sebelumnya yakni: dewasa Rp 82.000 dan balita Rp 21.000 (harga bisa berubah sesuai ketentuan PT Pelni)

Itulah informasi seputar Pelabuhan Bungkutoko Kendari. Semoga bisa membantu perjalan Anda.

Pelabuhan Bungkutoko Kendari dilayani kapal Pelni menuju ke Wakatobi. Dari Pelabuhan Pelni Kendari menuju Wanci menggunakan kapal ekspress Jetliner.TRIBUN SULTRA/DESI TRIANA Pelabuhan Bungkutoko Kendari dilayani kapal Pelni menuju ke Wakatobi. Dari Pelabuhan Pelni Kendari menuju Wanci menggunakan kapal ekspress Jetliner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com